Ujian Konservasi di Lahan Basah

menghadapi ujian terberatnya, bagaimana melestarikan fungsi-fungsi ekologis sekaligus mengangkat kesejahteraan nelayan dan petani setempat. Wetland International mengembangkan konservasi bersama masyarakat di lahan basah di Serang.

Fisiologi Tubuh Di Pegunungan

Mendaki gunung adalah perjuangan, perjuangan manusia melawan ketinggian dan segala konsekuensinya. Dengan berubahnya ketinggian tempat, maka kondisi lingkungan pun jelas akan berubah.

Bahaya Tas Plastik Untuk Hutan Indonesia

Tas plastik yang kita dapatkan sehari-hari dari pasar, warung, atau supermarket ternyata bisa berujung panjang, bahkan membahayakan kelestarian hutan kita.

Fungsi Hutan

Hutan merupakan satu ekosistem yang sangat penting di muka bumi ini, dan sangat mempengaruhi proses alam yang berlangsung di bumi kita ini.

Kenapa Harus Hijau??

Apa artinya menjadi Hijau? Apa artinya menjadi aktivis lingkungan atau lingkungan? Mengapa Anda membeli organik?

Dimensi Etika Dalam Berorganisasi

Sebagaimana dikemukakan sebelumnya bahwa etika merupakan cara bergaul atau berperilaku yang baik.

Selasa, 18 Oktober 2016

SURVIVAL SKILL DI ALAM BEBAS

Survival skill adalah salah satu pengetahuan wajib untuk kamu yang gemar naik gunung, bertualang di alam bebas atau baru mulai suka dengan alam liar. Kalian tidak mau kan gara – gara menyepelekan dasar – dasar survival pulang – pulang tinggal nama? Amit – amit deh! Dalam keadaan darurat, pengetahuan mengenai survival skill akan sangat berguna.

Nah, buat kalian yang suka dengan alam bebas, ini dia Survival Skill Yang Berguna Ketika Naik Gunung Atau Di Alam Bebas! Dibaca dan dicermati sampai selesai enggak ada salahnya kok! Siapa tahu pengetahuan ini akan bisa menolong kalian dalam keadaan darurat nanti :)



1. Kondisi Tubuh Yang Kering Akan Meningkatkan Presentase Bertahan Hidup Kalian Di Alam Bebas! Selalu Bersiap Dengan Bivak Darurat Akan Menghindarkan Kalian Dari Hujan, Panas Hingga Kemungkinan Terkena Hipotermia!

Dalam keadan darurat atau enggak, Bivak atau shelter ini fungsinya sangat penting untuk melindungi diri dari terpaan panas, dan hujan bahkan hingga anging kencang. Namun, dalam kondisi darurat di alam bebas suhu udara yang terlalu panas dan dingin bisa menjadi musuh terbesar tubuh manusia. Apalagi dengan yang namanya Hipotermia yang bisa sangat mematikan! Karena itu, untuk para penyuka kegiatan alam bebas atau naik gunung, kemampuan membangun bivak darurat ini sangat penting.


Bivak dari bahan buatan manusia.

Dalam kondisi darurat, poncho dan tali pun bisa dimanfaatkan menjadi sebuah Bivak darurat. Jangan sampai dua benda ini tertinggal ya, karena mungkin bisa menyelamatkanmu dari cuaca ekstrim. Mendirikan bivak cukup mudah kok. mirip dengan ketika membuat tenda biasa.

Prinsipnya, cari dua pohon yang bisa dimanfaatkan merentangkan tali, lalu pasang poncho pada tali hingga membentuk mirip huruf “V”, ganjal kedua sisinya dengan pemberat sepert batu atau kayu agar bivak lebih kokoh. Bagian dasar Bivak bisa dialasi dengan matras atau dedaunan lebar agar tetap hangat dan kering.

Contoh bivak darurat dari bahan yang disediakan alam.

Pun jika kalian tidak memiliki poncho atau tali, kalian bisa memanfaatkan bahan – bahan dari alam bebas. Kalian bisa membuat Bivak alami yang sederhana menggunakan kayu, dahan dan dedaunan. Dengan syarat, kalian harus memperhatikan beberapa poin berikut :
Pastikan kalian menggunakan pohon yang kokoh untuk mendirikan Bivak, hindari pohon yang lapuk dan rapuh.
Untuk menjauhkan dari kemungkinan terkena Hipotermia, cari tempat yang kering dan rata.
Hindari mendirikan Bivak di daerah lembah atau lereng gunung yang landai untuk menjauhkan dari kemungkinan terkena longsor.
Terlalu dekat dari aliran sungai atau lintasan binatang adalah tempat yang buruk untuk mendirikan Bivak.
Parit kecil di sekitar bivak penting untuk dibuat agar air mengalir disekitar Bigak, dan menjaga dasar bivak tetap kering dan nyaman meski sedang hujan.
Buat bivak di tempat yang terlindung dari terpaan angin. Lokasi di antara pepohonan jauh lebih baik daripada mendirikan Bivak di lapangan terbuka yang bisa merobohkan bivakmu karena terkena angin.



2. Api Adalah Salah Satu Pengetahuan Penting Dalam Peradaban Manusia, Dalam Kondisi Survival Api Bisa Sangat Berguna. Karena Itu Kalian Harus Bisa Membuat Api Dari Perlengkapan Seadanya Seperti Dari Botol Plastik, Lensa, Hingga Baterai.

Api adalah salah satu sumber kehidupan manusia, berada di alam bebas tanpa api, maka kesempatan kalian bertahan hidup akan semakin kecil. Keberadaan Api adalah point penting untuk survival. Selain tentunya untuk menghangatkan tubuh, api bermanfaat untuk memasak, menghalau binatang buas, hingga memberi sinyal untuk tim SAR.



Membuat api dari batu baterai.

Dalam kondisi darurat, kalian bisa membuat Api dengan beberapa cara berikut :
Baterai cadangan perlu kalian bawa ketika bertualang di alam bebas. Fungsinya bukan hanya untuk menyalakan senter, tetapi kombinasi baterai dan aluminium foil bisa dimanfaatkan untuk membuat Api lho! Iya, dari baterai apapun, kalian bisa membuat api untuk keadaan darurat. Prinsipnya utamanya adalah arus pendek yang dihubungkan akan bisa membuat percikan api. Sederhananya adalah hubungkan kutub positif dan negatif baterai dengan konduktor seperti kabel, kawat, steel wool, atau bahkan aluminium foil yang sering kalian temukan di bungkus rokok atau permen karet. Pastikan kalian membuat pecikan api di dekat benda yang mudah terbakar seperti kertas atau kapas yang biasanya ada di kotak P3K.
Jika kalian berada di posisi alam terbuka, dengan cahaya matahari yang banyak kalian bisa memanfaatkan lensa kacamata rabun jauh atau botol berisi air. Lensa tadi bisa dimanfaatkan seperti kaca pembesar yang bisa membuat cahaya matahari fokus ke satu titik. Cahaya matahari yang terfokus ke satu titik akan cukup kuat untuk membakar bahan-bahan yang mudah terbakar seperti dedaunan kering, kertas, kapas atau ranting. Sementara itu Botol plastik berisi air bisa berfungsi persis seperti lensa kacamata.



Cara terakhir adalah cara yang sering digunakan manusia di zaman purba. Pada zaman dahulu manusia bisa membuat api dengan cara primitif dengan cara menggesekkan kayu keras ke kayu yang lebih lunak atau dengan memukulkan dua batu. Meskipun cara ini adalah cara yang paling sulit dan memakan waktu, namun ini bisa menjadi cara terakhir jika kalian tidak punya beberapa perlengkapan yang telah disebutkan diatas.

Cara membuat api darurat dengan kaca mata.
x
3. Alam Sejak Dahulu Sudah Menyediakan Makanan Untuk Bisa Dimanfaatkan Langsung Oleh Manusia, Karena Itu Kalian Harus Tahu Tumbuhan Atau Pohon Mana Yang Tetap Bisa Memberikan Kalian Nutrisi Untuk Bertahan Hidup Di Alam!

Air mungkin adalah salah satu sumber kehidupan utama, namun makanan adalah nutrisi untuk menjaga tubuh manusia tetap segar. Karena makanan ini membantu tubuh kalian mendapatkan energi yang berguna untuk tetap bertahan hidup. Beruntung alam bebas ini begitu baik kepada manusia, dalam kondisi darurat, kalian bisa memanfaatkan beberapa jenis tumbuhan ini sebagai makanan untuk bertahan hidup.


Jamur tertentu bisa dimakan dan bisa dimanfaatkan untuk bertahan hidup.
Jamur; tumbuhan ini adalah makanan yang sering ditemui dalam kehidupan sehari hari, selain rasanya juga enak, ini adalah alternatif daging yang baik untuk para vegetarian. Hebatnya lagi, Jamur adalah salah satu makanan darurat yang cukup mudah ditemukan di daerah hutan tropis. Namun kalian harus berhati – hati ketika memilih, karena ada beberapa yang beracun dan tidak bisa dikonsumsi. Yang aman untuk dikonsumsi biasanya adalah Jamur yang tidak berwarna mencolok seperti Jamur Payung. Mungkin mencatat dan mengenali jenis jamur yang bisa dimakan sebelum bertualang di alam bebas akan bermanfaat loh! 

Cantigi (Vaccinium Faringiaefolium); Tumbuhan yang bernama Cantigi ini cukup gampang ditemui ketika di gunung. Karena tumbuhan ini biasa hidup setelah melewati ketinggian tertentu. Wana daunnya yang berwarna merah mencolok adalah bagian yang bisa dimakan dalam kondisi survival. Tenang saja, rasanya enak kok, lebih mirip Jambu biji. 




Tumbuhan Cantigi bisa dimakan dan dimanfaatkan untuk bertahan hidup ketika di gunung.
Ceplukan (Physallis peruviana.L); Dalam kondisi normal, Ceplukan biasa ditemukan di persawahan dan dianggap hama. Namun pada umumnya Ceplukan ini bisa dtemukan di daerah terbuka yang kaya sinar matahari dan bisa dimakan untuk bertahan hidup. Buahnya kecil tertutup kuncup, dan untuk yang sudah berwarna kekuningan rasanya manis. Selain untuk sekedar dimakan Ceplukan yang biasa tumbuh liar ini cukup dikenal sebagai tanaman obat.





Ceplukan adalah tumbuhan liar yang bisa dimakan untuk survival. 

4. Tanpa Air Manusia Tidak Akan Bisa Bertahan Hidup Lama, Karena Itu Kalian Harus Tahu bagaimana Mendapatkan Air Bersih Di Alam Bebas Untuk Bertahan Hidup.

Tanpa makanan, manusia bisa bertahan di alam berminggu-minggu, namun tanpa Air kemungkinan besar manusia hanya bertahan dalam hitungan hari. Tidak salah kalau ada yang bilang Air adalah salah satu sumber kehidupan utama. Karena itu, dalam kondisi survival, menemukan air adalah prioritas utama.







Mendapatkan air dalam kondisi darurat dengan cara Evaporasi 

Perlu diketahui bahwa ketika dalam kondisi survival, Air ini terbagi menjadi dua jenis : Air yang bisa langsung dimanfaatkan atau diminum, dan air yang harus dimasak dahulu sebelum diminum. Beberapa cara ini bisa kalian lakukan untuk mendapatkan air bersih dalam kondisi Survival.
Kalau kalian berada di daerah dengan curah hujan tinggi, berarti kalian masih beruntung. Karena Air hujan bisa ditampung untuk dimanfaatkan sebagai air minum, entah langsung diminum atau dimasak terlebih dahulu. Caranya pun sederhana, tampung air hujan, alirkan dengan menggunakan plastik, ponco, atau bahkan dedaunan yang lebar. Selanjutnya tampung ke dalam tempat yang kalian punya, dan simpan untuk dipergunakan. 

Ada yang namanya teknik solar still untuk mendapatkan air. Caranya mungkin sedikit rumit, tetapi bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan air di alam bebas. Pertama, gali lubang agak dalam. Lalu letakkan dedaunan dan wadah untuk menampung air tepat di dasar lubang. Tutup lubang dengan plastik, dan setelah beberapa waktu uap air akan terkumpul dan menetes di wadah yang sudah kalian persiapkan. Cara ini akan memakan waktu sedikit lama, tetapi air yang kalian kumpulkan akan bisa dimanfaatkan untuk bertahan hidup. 

Cara lain yang bisa kalian manfaatkan adalah proses transpirasi tumbuhan. Caranya, bungkus dedaunan dengan kantung plastik lalu ikat pada ujungnya. Setelah beberapa waktu, proses transpirasi atau pernafasan tumbuhan akan menyebabkan pengembunan di dalam plastik. Jangan lupa pilih dedaunan yang tampak sehat, lebat dan tidak beracun. Sedikit air pasti bisa tertampung di plastik tersebut setelah beberapa jam, dan kalian bisa memanfaatkan airnya untuk survival.
Akar rotan maupun tumbuhan rambat bisa kalian potong untuk mendapatkkan air secara instan. Bagian tumbuhan akar rotan atau tumbuhan rotan ini menyimpan air yang bisa langsung kalian manfaatkan untuk minum. Namun, untuk lebih aman, bisa kalian tampung terlebih dahulu dan dimasak. 

Cara terakhir adalah dengan mengamati dan mengamati hewan. Biasanya mereka mempunyai insting untuk mencari air pada pagi dan sore hari. Ikuti mereka, dan kemungkinan besar mereka akan menuntun kalian ke sumber air terdekat 

5. Bagaimanapun, Kalian Harus Tahu Batas Kekuatan Tubuh Sendiri. Ketika Merasa Tersesat, Berhenti atau S.T.O.P Jangan Bergerak Dalam Kondisi Pikiran Yang Kurang Jernih. Berheti, Menganalisa Keadaan Mungkin Akan Bisa Menyelamatkan Hidupmu.

Terakhir, ketika dalam kondisi terpisah dari rombongan, tersesat, ada kemungkinan manusia akan panik dan berusaha bergerak kesana kemari untuk mencari pertolongan. Namun ada baiknya kalian harus berhenti atau STOP untuk mulai merencanakan kemungkinan kondisi survival untuk bertahan hidup. Selain itu dalam teknik survival S.T.O.P sendiri adalah akronim dari Sit, Think, Observe, dan Plan atau dalam bahasa Indonesia duduk, berpikir, mengamati, dan merencanakan.




Ketika Merasa Tersesat, Berhenti atau STOP Jangan Bergerak Dalam Kondisi Pikiran Yang Kurang Jernih. 

SIT : Ketika tersadar kalian tersesat, duduklah bersantailah sejenak, berpikir dengan jernih. Meneruskan pergerakan dalam kondisi pikiran yang kalut akan memperbesar kemungkinan kalian semakin panik dan bergerak secara acak. 

Think : Mulai berpikir, dan ingat apa yang kalian bawa di dalam tas atau keril. Mulai pikirkan bagaimana kalian akan menggunakannya dalam kondisi survival. Dan pikirkan apa saja yang tidak ada, Apa saja yang kalian perlukan untuk bertahan hidup. Jaga selalu spirit dan pikiran agar tetap positif, dan kesempatan kalian untuk selamat dan bertahan hidup bisa semakin tinggi.
 
Observe : Mulai amati keadaan sekitar dan mulai mencari beberapa point penting untuk bertahan hidup di alam bebas. Seperti adakah tempat berlindung? Dimana kemungkinan sumber air terdekat? Tempat lebih tinggi untuk mengamati lansekap sekitar? Atau tempat terbuka yang bisa memudahkan Tim Sar mencarimu? Pastinya kalian akan lebih mudah ditemukan jika tetap berdiam di satu tempat, di mana kalian bisa mendirikan tempat perlindungan, membuat api, mengirim sinyal atau mencari air.
 
Plan : Setelah semuanya dipikirkan, berarti kini saatnya kalian merencanakan apa yang akan Dilakukan selama kondisis survival. Membuat tempat perlindungan dan membuat api adalah yang pertama. Lalu bisa berlanjut untuk mencari air dan cadangan makanan yang kalian perlukan untuk survival.

Kira kira itulah beberapa Survival Skill Yang Berguna Ketika Naik Gunung Atau Di Alam Bebas! Bagikan ke teman – teman kalian sebanyak – banyaknya, karena skill urvival Skill Yang Berguna Ketika Naik Gunung Atau Di Alam Bebas ini suatu saat mungkin akan menyelamatkan hidup teman kalian. Semoga bermanfaat!


sumber : http://liburmulu.com/survival-skill-untuk-naik-gunung-atau-di-alam-bebas/

Senin, 17 Oktober 2016

CARA MENGGUNAKAN KOMPAS


CARA MENGGUNAKAN KOMPAS



1. Letakkan pinggir dari kompas sehingga membuat garis dari posisi anda ke arah posisi yang akan anda tuju (sehingga pinggir dari kompas membuat garis lurus yang menghubungkan posisi anda di peta ke tempat yang akan anda tuju). Pada diagram disamping, sudut kompas diambil dari tikungan jalan ke kontrol point nomor 3 (jalan digambarkan oleh garis hitam; tanda merah dibuat di diagram ke titik luar dari tikungan jalan.) pastikan bahwa arah dari panah perjalanan pada puncak kompas menuju ke arah yang akan anda tuju, dan bukan ke arah sebaliknya.







2. Letakkan kompas di atas peta, dan biarkan jarum bergerak beberapa saat, putar piringan kompas sehingga garis lurus pada rumah kompas sejajar dengan utara peta. Pastikan bahwa N pada piringan menghadap ke utara (dan bukan ke selatan).







3. Biarkan susunan yang sudah anda buat tersebuat, putar badan, kompas dan peta sampai warna merah pada jarum kompas mengarah ke N pada piringan. (Ingat, jarum jarum tidak berputar/jarum selalu mengarah ke utara, anda kompas dan peta mengelilinginya. Arah dari panah perjalanan pada kompas sekarang mengarah ke tujuan yang anda inginkan.
petunjuk yang diilustrasikan diatas adalah menggunakan kompas orienteering. Ingat bahwa fungsi yang paling penting dari kompas adalah untuk mengorientasikan peta. Dan ingat, membaca kompas masih sangat penting juga!Pada tahap ini seorang orienteer mungkin siap untuk membuat peta yang sangat sederhana pada area yang sangat sempit, misalnya pada halaman sekolah. Ini adalah latihan yang sangat baik sekali untuk melatih kemampuan peta dan kompas, dan akan menguatkan hampir segala latihan/ pelajaran pada bab ini.


Contoh-contoh kompas

DASAR-DASAR PETA KOMPAS UNTUK ORIENTASI MEDAN


DASAR-DASAR PETA KOMPAS UNTUK ORIENTASI MEDAN (ORMED)



ORIENTASI

A. Orientasi Peta
Sebelum masuk daerah operasi, terlebih dahulu anda harus mengenal tanda medan yang nantinya akan anda jumpai di lapangan. Tanda medan itu dapat di interpretasikan di peta yang nantinya akan dipergunakan, misal : titik ketinggian dan nama punggunungan, sungai, jurang dan lain-lain (dapat tanya penduduk).

Perlu diperhatikan dan diingat, bahwa tanda medan akan berubah bentuknya bila dilihat dari titik kedudukan yang berlainan, maka dalam hal orientasi perlu hati-hati. Orientasi Peta adalah meng-Utara-kan peta atau dengan kata lain menyesuaikan letak peta dengan bentang alam yang kita hadapi. Hal ini merupakan cara/prosedur yang pertama kali harus dilakukan bila kita akan melakukan orientasi peta dan medan, langkahnya adalah:

a. Carilah tempat terbuka, sehingga tanda-tanda medan terlihat dengan jelas.
b. Buka dan letakkan peta pada bidang datar.
c. Setelah kompas 0" atau 360" , dan diatas peta yang posisi sejajar dengan garisgaris bantu orientasi pada kompas dengan sumbu Y peta,
d. Putar peta (jangan merubah posisi kompas) dan hentikan bila grid/sumbu -r peta sudah segans dengan jarurn kompas. Dengan demikian letak peta telah sesuai dengan arah utara (meng-utara-kan peta).
e. Cari tanda moment yang paling menonjol, kemudian cocokkan dengan peta dan beri tanda.

**Cari tanda medan sebanyak mungkin sehingga anda sudah mulai paham dengan daerah tersebut dan sudah dapat memperkirakan posisi anda di peta.

B. Orientasi Medan
Merupakan cara untuk membaca kenampakan medan dan disesuaikan dengan peta, juga untuk mengetahui arah dan posisi kita di lapangan. Ada dua cara orientasi medan, yaitu:

1. Orientasi medan dengan kompas

Untuk mengetahui posisi kita saat berada di alam bebas, yang penting untuk dilakukan adalah menentukan arah mata angin (U,S,B dan T), lalu menentukan arah utara peta. Setalah itu menentukan posisi kita dengan pasti. Ada 2 cara yang dapat digunakan untuk menentukan posisi kita, yaitu

a. Resection
Adalah menentukan posisi kita pada peta, langkahnya adalah

- Lihat dan perhatikan tanda medan yang mudah dikenal di lapangan, seperti puncak bukit, pegunungan, tikungan potong, sungai ataupun tebing.
- Lakukan orientasi (sesuai dengan bentang alam), kemudian cocokkan dengan peta. Bidikkan kompas dari posisi anda berdin ke salah satu tanda medan yang terlihat dan dikenal, baik di peta maupun di medan. Misalkan tanda medan adalah puncak bukit X, dengan sudut kompas sebesar 130°, maka sudut peta adalah 130° + 180° = 310° (Back A.: imuth)
- Dengan menggunakan busur derajat dan penggaris, polakanibuatlah garis dari titik sasaran dengan acuan besar sudut peta.
- Lakukan hal yang sama dengan titik kedua, misal Y. Bila kita melakukannya benar maka akan didapalkan tititk perpotongan antara kedua garis tersebut.
- Titik perpolongan itulah posisi kita di peta.

Resection dapat pula dilakukan hanya dengan satu tanda medan atau titik ketinggian, bilamana kita berada pada tepi jurang, tepi sungai, jalan setapak yang ada di peta atau di garis pantai, dan sebagainya.






b. Intersection
Adalah menetukan posisi orang lain/tempat lain, langkahnya adalah: Lihat dan perhatikan tanda medan yang mudah dikenal di lapangan, seperti puncak bukit, pegunungan, tikungan potong, sungai ataupun tebing.

Lakukan orientasi (sesuai dengan bentang alarn), kemudian cocokkan dengan peta. Bidikkan kompas dari posisi anda berdin(letaknya sudah pasti diketahui di medan dan di peta) ke saran bidik. Misal tempat anda berdiri adalah X, dengan hasil bidikan sebesar 130' terhadap sasaran. Maka sudut peta adalah 130° (Azimuth).

Dengan menggunakan busur derajat dan penggaris, polakan/buatlah garis dari titik sasaran dengan acuan besar sudut peta. Lakukan hal yang sama dengan tempat yang kedua, misal Y. Bila kita melakukannya benar maka akan didapatkan tititk perpotongan antara kedua garis tersebut (Usahakan selisih sudut antara X dan Y antara 30° - 150°).Titik perpotongan itulah posisi kita di peta.

Intersection bisa dilakukan bila sasaran bidik dapat kita melihat dari dua tempat yang berbeda, dengan jelas. Intersection dapat pula dilakukan hanya dengan satu tanda medan atau ttitik ketinggian, bilamana orang yang kita bidik berada pada tepi Jurang, tepi sungai, Jalan setapak yang ada di peta atau di garis pantai, dan sebagainya.

MEMAHAMI PETA TOPOGRAFI


MEMAHAMI PETA TOPOGRAFI

Membaca Garis Kontur


Punggungan Gunung
Punggungan gunung merupakan rangkaian garis kontur berbentuk huruf U dimana Ujung dari huruf U menunjukan tempat atau daerah yang lebih pendek dari kontur diatasnya.
Lembah atau Sungai
Lembah atau sungai merupakan rangkaian garis kontur yang berbentuk n (huruf V terbalik) dengan Ujung yang Tajam.
Daerah landai datar dan terjal curam

Daerah datar/landai garis konturnya jarang, sedangkan daerah terjal/curam garis konturnya rapat.

Menghitung Harga Interval Kontur
Pada peta skala 1:50.000 dicantumkan interval konturnya 25 meter. Untuk mencari interval kontur berlaku rumus 1/2000 x skala peta. Tapi rumus ini tidak berlaku untuk semua peta, pada peta GUNUNG MERAPI/1408-244/JICA TOKYO-1977/1:25.000, tertera dalamlegenda peta interval konturnya 10 meter sehingga berlaku rumus 1/2500 x skala peta. Jadi untuk penentuan interval kontur belum ada rumus yang baku, namun dapat dicari dengan:



Cari dua titik ketinggian yang berbeda atau berdekatan. Misalnya titik A dan B
Hitung selisih ketinggiannya (antara A dan B)
Hitung jumlah kontur antara A dan B
Bagilah selisih ketinggian antara A-B dengan jumlah kontur antara A-B hasilnya adalah interval kontur.
Utara Peta
Setiap kali menghadapi peta topografi, pertama-tama carilah utara peta tersebut. selanjutnya lihat judul peta (judul peta selalu berada pada bagian utara, bagian atas dari peta). Atau lihat tulisan nama gunung atau desa di kolom peta, utara peta adalah bagian atas dari tulisan tersebut.
Mengenal Tanda Medan
Selain tanda pengenal yang terdapat pada legenda peta, untuk keperluan orientasi harus juga digunakan bentuk-bentuk bentang alam yang mencolok di lapangan dan mudah dikenal di peta, disebut Tanda Medan. Beberapa tanda medan yang dapat dibaca pada peta sebelum berangkat ke lapangan, yaitu:
Lembah antara dua puncak
Lembah yang curam
Persimpangan jalan atau ujung desa
Perpotongan sungai dengan jalan setapak
Percabangan da kelokan sungai, air terjun, dan lain-lain
Untuk daerah yang datar dapat digunakan, persimpangan jalan dan percabangan sungai, jembatan dan lain-lain.
Menggunakan Peta
Pada perencanaan perjalanan dengan menggunakan peta topografi, sudah tentu titik awal dan titik akhir akan diplot di peta. Sebelum berjalan catatlah:
Koordinat titik awal (A)
Koordinat titik tujuan (B)
Sudut peta antara A - B
Tanda medan apa saja yang akan dijumpai sepanjang lintasan A - B
Berapa panjang lintasan antara A - B dan berapa kira-kira waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan lintasan A - B

Yang perlu diperhatikan dalam melakukan suatu operasi adalah kita harus tahu titik awal keberangkatan kita, baik di medan maupun di peta. Gunakan tanda medan yang jelas balk di medan dan peta. Gunakan kompas untuk melihat arah kita, apakah sudah sesuai dengan tanda medan yang kita gunakan sebagai patokan atau belum.

Perkirakan berapa jarak lintasan. Misalnya, medan datar 5 km ditempuh selama 60 menit dan medan mendaki ditempuh selama 10 menit.

Lakukan orientasi dan resection, bila keadaannya memungkinkan.
Perhatikan dan selalu waspada terhadap adanya perubahan kondisi medan dan perubahan arah perjalanan, menyeberangi sungai, ujung lembah dan lainnya-lainnya.

Panjang lintasan sebenarnya dapat dibuat dengan cara, pada peta dibuatkan lintasan dengan jalan membuat garis (skala vertikal dan horisontal) yang disesuaikan dengan skala peta. Gambar garis lintasan tersebut (pada peta) memperlihatkan kemiringan lintasan juga penampang dan bentuk peta. Panjang lintasan diukur dengan mengalikannya dengan skala peta, maka akan didapatkan panjang lintasan sebenarnya.
Memahami Cara Plotting
Plotting adalah menggambar atau membuat titik, membuat garis dan tanda-tanda tertentu di peta. Plotting berguna bagi kita dalam membaca peta. Misalnya Tim Camp berada pada koordinat titik A (3989 : 6360) + 1400 m dpl. Basecamp memerintahkan tim Camp agar menuju koordinat titik T (4020 : 6268) + 1301 m dpl. Maka langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:

Plotting koordinat T di peta dengan menggunakan konektor. Pembacaan dimulai dari sumbu X dulu, kemudian sumbu Y, didapat (X:Y).

Plotting sudut peta dari A ke T, dengan cara tarik garis dari A ke T, kemudian dengan busur derajat/kompas orientasi ukur besar sudut A - T dari titik A ke arah garis AT. Pembacaan sudut menggunakan sistem Azimuth (0" - 360°) searah putaran jarum jam. Sudut ini berguna untuk mengorientasikan arah dari A ke T.
Interprestasi peta untuk menentukan lintasan yang efisien dari A menuju T. Interprestasi ini dapat berupa garis lurus ataupun berkelok-kelok mengikuti jalan setapak, sungai ataupun punggungan. Harus dipahami betul bentuk garis-garis kontur. Plotting lintasan dan memperkirakan waktu tempuhnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu tempuh:
Kemiringan lereng dan Panjang lintasan
Keadaan dan kondisi medan (misalnya hutan lebat, semak berduri atau pasir)

Keadaan cuaca rata-rata
Waktu pelaksanaan (pagi, siang atau malam)
Kondisi fisik dan mental serta perlengkapan yang dibawa.

Membaca Koordinat
Cara menyatakan koordinat ada dua cara, yaitu:

Cara koordinat peta
Menentukan koordinat ini dilakukan diatas peta dan bukan dilapangan. Penunjukan koordinat ini meggunakan:
Sistem Enam Angka, misalnya: koordinat titik A (374:622), titik B (377:461)
Cara Delapan Angka, misalnya: koordinat titik A (3740:6225), titik B (3376:4614)

Cara Koordinat Geografis
Untuk Indonesia sebagai patokan perhitungan adalah Jakarta yang dianggap 0 atau 106° 44' 27,79". Sehingga di wilayah Indonesia awal perhitungan adalah kota Jakarta. Bila di sebelah barat Jakarta akan berlaku pengurangan dan sebaliknya. Sebagai patokan letak lintang adalah garis ekuator (sebagai 0). Untuk koordinat geografis yang perlu diperhatikan adalah petunjuk letak peta.
Sudut Peta
Sudut peta dihitung dari utara peta ke arah garis sasaran searah jarum jam. Sistem pembacaan sudut dipakai Sistem azimuth (0° - 360°). Sistem Azimuth adalah sistem yang menggunakan sudut-sudut mendatar yang besarnya dihitung atau diukur sesuai dengan arah jarum jam dari suatu garis yang tetap (arah utara). Bertujuan untuk menentukan arah-arah di medan atau di peta serta untuk melakukan pengecekan arah perjalanan, karena garis yang membentuk sudut kompas tersebut adalah arah lintasan yang menghubungkan titik awal dan akhir perjalanan. Sistem perhitungan sudut dibagi menjadi dua berdasarkan sudut kompasnya.
Azimuth Kompas
Back azimuth: bila sudut kompas > 180° maka sudut kompas dikurangi 180°. Bila sudut kompas < 1080 =" 37,1km" km =" 3.710.000" 1km =" 3.710.000" 000 =" 74,2" 1 =" 1.855.000cm"

MANAJEMEN LOGISTIK YANG BAIK & BENAR

MANAJEMEN LOGISTIK

Manajemen logistik dalam pendakian gunung, apakah itu? Manajemen logistik adalah sebuah upaya bagi kita untuk mencari bahan - bahan makanan ataupun barang substitusinya yang berbobot ( dari segi nutrisi, kalori, dan ukuran packing ). Supaya  efisien, ekonomis, dan tidak terlalu berat untuk dibawa dalam tas Carrier kita.
Dari berbagai pengalaman dalam pendakian gunung, kita sering mendengar keluhan dari teman - teman pendaki atau juga dari kita sendiri. Yakni, tas Carrier yang berat, sudah membawa tenda dan perlengkapan pribadi, stok makanan untuk beberapa hari, belum lagi jalur yang menanjak tanpa bonus.

Akhirnya sering keluar keluhan lagi, bahwa lebih enak sewa porter daripada terbebani barang berat dalam pendakian. Padahal kalau kita mau berpikir lagi, sewa porter bukanlah solusinya. Sebab, selain kita mesti bayar, “The sense of hiking”nya kurang kalau tanpa menggendong tas Carrier ( keril ) berat dibelakang.

Ada juga yang pernah bilang, “Tas nya  ditinggal disini saja yaa……biar pendaki lain yang bawain” Itulah keluhan dari beberapa pendaki yang saking berat tasnya, sang empunya jadi malas membawanya.

Dari aneka riset, ada beberapa sebab tas kita menjadi terasa berat saat kita bawa:

1. Barang bawaan yang berlebihan
2. Packing kita yang salah
3. Kita yang sudah lelah
4. Atau memang tas kita yang jelek!

Bagaimana cara kita meminimalisasi barang bawaan kita untuk memperingan tas keril ? Dengan catatan, tidak untuk dikurangi, tetapi di substitusi dengan list lain yang bisa lebihringan, efisien, compact dan ekonomis. Terutama dari segi Logistik alias stock makanan.

Logistik adalah sesuatu yang vital untuk setiap pendakian ataupun ekspedisi. Kalau seandainya manusia, logistik adalah alat vitalnya, yang sangat mendukung untuk kelanjutan perjalanan dan perkembang biakan. Sukses tidaknya pendakian kita, logistikpulalah yang menjadi kunci keberhasilannya. Kalau seumpama stock logistik kita habis ditengah perjalanan, sangat tidak mungkin untuk memakasakan diri meneruskan perjalanan hingga puncak. Kalaupun dipaksakan itupun sangat beresiko.

Kadang sekalipun sudah makan, perut rasanya masih lapar, serasa tidak ada energi untuk meneruskan perjalanan sampai camp berikutnya. Apalagi ditambah dengan cuaca yang sedang tidak bersahabat, medan yang ekstrem dan trek yang licin, semakin membuatnyali kita ciut untuk meneruskan perjalanan, bahkan tak jarang ada juga yang memilih turun. Adakah yang salah?.Makan sudah, ngopi juga sudah, stock juga mencukupi tetapi rasanya sangat tidak  cukup untuk men-support aktivitas perjalanan kita.

“Itulah yang terjadi apabila kita kurang memahami kesinambungan antara kandungan Kalori dalam makanan kita dengan kebutuhan aktivitas sehari - hari kita.”

Kurangnya tenaga dan lemasnya tubuh salah satu dampaknya, sebab apa yang kita makan tidak cukup untuk dibakar menjadi energi untuk mengimbangi aktivitas kita. Tidak tergantung dari porsi dan kuantitasnya, melainkan kualitas makanan kita.

Idealnya, untuk mengetahui jumlah kalori yang kita butuhkan perharinya, ada rumus simple sebagai berikut :
( Berat Tubuh / kg ) x 2 x 15 -500 = *Untuk anda dengan aktivitas santai
( Berat tubuh / kg ) x 2 x18 – 500 = *Untuk anda dengan aktivitas Full
( Berat tubuh / kg ) x2 x 25 – 500 = *Untuk anda dengan aktivitas Sport

Contohnya, berat tubuh Anda 56 kg, maka dalam aktivitas pendakian. Anda butuh kalori sebesar ( 55kg ) x 2 x 25 – 500 =2300 kalori

Untuk aktifitas di alam terbuka jumlah kalori yang diperlukan seseorang berkisar 2500 s/d 3500 kalori per hari. Kebutuhan akan kalori pendaki laki - laki dan perempuan berbeda karena pada perempuan jaringan lemak bawah kulitnya lebih tebal sehingga pengeluaran proses tubuh lebih kecil.

Contoh : Bagi pendaki laki - laki dengan jenis aktivitas ringan 2.400 kalori, sedang 2.600 kalori dan berat 3.000 kalori, sedangkan untuk pendaki perempuan dengan jenis aktivitas ringan 2.000 kalori, sedang 2.400 kalori dan berat 2.600 kalori.

Karena, pendakian masuk dalam kategori aktivitas olahraga. Jadi jumlah kalori ideal yang Anda butuhkan untuk menunjang aktivitas pendakian perharinya adalah seperti jumlah yang tertulis diatas. Itu untuk jumlah idealnya, namun ada baiknya Anda mencari rangebahan makanan yang mengandung nilai total kalorinya diatas angka tersebut.

Sedangkan, apabila Anda sedang diet, maka patuhi nilai dalam hitungan diatas demi mendapatkan hasil yang maksimal. Perlu diingat, jumlah diatas bukanlah angka minimal, melainkan angka tersebut adalah jumlah yang dibutuhkan tubuh untuk mendukung aktifitas rutin kita.

Dan bisa dikira - kira sendiri, apabila kita akan melakukan perjalanan dari basecamp ke basecamp berikutnya dengan menggendong tas keril dibelakang sepanjang hari, ada baiknya mencari konsumsi bahan makanan yang nilai total kalorinya diatas itu.

Pemilihan yang pas serta perkiraan akan lamanya perjalanan mutlak dibutuhkan untuk mendapatkan bahan makanan dan bahan substitusinya yang  mudah diolah, efisien dalam packingnya, bernilai gizi tinggi serta ekonomis dalam pembelanjaannya agar tas kita jadi tak terlalu besar plus belanja logistik kita tidak membengkak. Inilah yang di namakan dengan “Manajemen Logistik”

sumber : http://www.belantaraindonesia.in/

MEMBUAT KOMPAS SEDERHANA

MEMBUAT KOMPAS SEDERHANA

     Kompas adalah alat petunjuk arah 
yang sangat di butuhkan dalam kegiatan perjalanan. 
Dengan kompas kita meminimalkan resiko tersesat. 
Meskipun kompas bukan satu - satunya alat petunjuk arah, 
tetapi kompas adalah alat yang relatif mudah 
digunakan disaat kita membutuhkan alat untuk 
menentukan arah.

www.belantaraindonesia.org


Kemudian salah satu cara untuk membuat 
kompas sederhana apabila kita lupa membawanya, 
adalah dengan jarum. 
Jarum atau benda - benda logam yang sepertinya,
 kita bisa manfaatkan untuk dijadikan sebagai penunjuk arah sebagaimana kompas.

Jarum tersebut kemudian kita gosokan ke 
sebuah medan magnet, atau benda yang 
memiliki gaya magnet Kita gosokan satu 
arah agar si jarum tersebut juga memiki 
medan magnet yang nantinya akan menunjuka
n ke arah tertentu seperti halnya kompas.

www.belantaraindonesia.org


Setelah itu, kita ambil gabus atau kalau tidak 
punya kita bisa cari dedaunan. Kita tusukkan ia 
secara horizontal dan kemudian kita taruh di air. 
Pastikan ia mengambang, dan darinya kita bisa 
menemukan bahwa arah dari jarum jam akan 
menunjukan ke arah utara atau selatan 
tergantung arah kita mengosok dengan logam 
bermagnet tadi.

www.belantaraindonesia.org


Apabila kita tidak memilik jarum, kita bisa 
juga mengunakan silet. Semoga tehnik 
sederhana ini dapat membantu 
Anda ketika kesulitan mencari arah. Selamat mencoba.

Minggu, 16 Oktober 2016

Teknik Peta Kompas

1. Orientasi peta

Orientasi peta adalah menyamakan kedudukan
peta dengan medan sebenarnya (secara praktis
menyamakan utara peta dengan utara magnetis).
Untuk keperluan orientasi ini, kita perlu
mengenal tanda-tanda medan yang ada dilokasi.
Ini bisa dilakukan dengan menanyakan kepada
penduduk setempat nama-nama gunung, bikit,
sungai, atau tanda-tanda medan lainnya, atau
dengan mengamati kondisi bentang alam yang
terlihat dan mencocokkan dengan gambar
kontur yang ada dipeta, untuk keperluan
praktis, utara magnetis dianggap sejajar dengan
utara sebenarnya, tanpa memperlitungkan
adanya deklinasi. Langkah-langkah orientasi peta :

Hasil gambar untuk ORIENTASI PETA

a) Cari tempat terbuka agar dapat melihat tanda-tanda medan yang menyolok; b)
Letakkan peta pada bidang datar; c) Letakkan kompas diatas peta dan sejajarkan antara
arah utara peta dengan utara magnetis/utara kompas, dengan demikian letak peta akan
sesuai dengan bentang alam yang dihadapi. d) Cari tanda-tanda medan yang paling
menonjol disekeliling dan temukan tanda medan tersebut dipeta, lakukan untuk beberapa
tanda medan. e) Ingat tanda medan itu, bentuknya dan tempatnya dimedan sebenarnya
maupun dipeta, ingat-ingat tanda medan yang khas dari setiap tanda medan.

2. Azimuth dan Back Azimuth

Azimuth ialah besar sudut antara utara magnetis (nol derajat) dengan titik/sasaran yang
kita tuju,azimuth juga sering disebut sudut kompas, perhitungan searah jarum jam. Ada
tiga macam azimuth yaitu : a) Azimuth Sebenarnya,yaitu besar sudut yang dibentuk
antara utara sebenarnya dengan titik sasaran; b) Azimuth Magnetis,yaitu sudut yang
dibentuk antara utara kompas dengan titik sasaran; c) Azimuth Peta,yaitu besar sudut
yang dibentuk antara utara peta dengan titik sasaran.

back Azimuth adalah besar sudut kebalikan/kebelakang dari azimuth. Cara
menghitungnya : bila sudut azimuth lebih dari 180 derajat maka sudut azimuth dikurangi
180 derajat, bila sudut azimuth kurang dari 180 derajat maka sudut azimuth dikurangi
180 derajat, bila sudut azimuth = 180 derajat maka back azimuthnya adalah 0 derajat atau
360 derajat.

3. Resection

Resection adalah menentukan kedudukan/ posisi di peta dengan menggunakan dua atau
lebih tanda medan yang dikenali. Teknik resection membutuhkan bentang alam yang
terbuka untuk dapat membidik tanda medan. Tidak selalu tanda medan harus selalu
dibidik, jika kita berada di tepi sungai, sepanjang jalan, atau sepanjang suatu
punggungan, maka hanya perlu satu tanda medan lainnya yang dibidik. Langkah-langkah
resection :

a) Lakukan orientasi peta; b) Cari tanda medan yang mudah dikenali dilapangan dan di
peta, minimal dua buah; c) Dengan penggaris buat salib sumbu pada pusat tanda-tanda
medan itu; d)Bidik dengan kompas tanda-tanda medan itu dari posisi kita,sudut bidikan
dari kompas itu disebut azimuth; e) pindahkan sudut bidikan yang didapat ke peta, dan
hitung sudut pelurusnya; f) perpotongan garis yang ditarik dari sudut-sudut pelurus
tersebut adalah posisi kita di peta


4. Intersection

Prinsip intersection adalah menentukan posisi suatu titik (benda) di pet dengan
menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali dilapangan. Intersection
digunakan untuk mengetahui atau memastikan posisi suatu benda yang terlihat
dilapangan, tetapi sukar untuk dicapai. Pada intersection, kita sudah yakin pada posisi
kita di peta. Langkah-langkah melakukan intersection : a) lakukan orientasi medan, dan
pastikan posisi kita; b)bidik obyek yang kita amati; c) pindahkan sudut yang kita dapat
dipeta; d) bergerak ke posisi lain, dan pastikan posisi tersebut di peta, lakukan langkah b
dan c; e) perpotongan garis perpanjangan dari dua sudut yang didapat adalah posisi obyek
yang dimaksud.


5. Koreksi sudut

Pada pembahasan utara telah dijelaskan bahwa utara sebenarnya dan utara kompas
berlainan. Hal ini sebetulnya tidaklah begitu menjadi masalah penting jika selisih
sudutnya sangat kecil, akan tetapi pada beberapa tempat, selisih sudut/deklinasi sangat
besar sehingga perlu dilakukan perhitungan koreksi sudut yang didapat dari
kompas(azimuth)yaitu :

A. Dari kompas (K) dipindahkan ke peta (P): P= K +/- (DM +/- VM)
B. Dari peta( P) dipindahkan ke kompas (K): K= P +/- (DM +/- VM)
Keterangan:
Tanda +/- diluar kurung untuk DM (deklinasi magnetis/iktilaf magnetis)
= dari K ke P: DM ke timur tanda (+), DM ke barat tanda (-) = dari P ke K: DM ke timur
tanda (-), DM ke barat tanda (+)
Tanda +/- di dalam kurung untuk VM (variasi magnetis)=tanda (+) untuk increase/naik; tanda (-) untuk decrease/turun.

Contoh Perhitungan:

Diketahui sudut kompas/azimuth 120 derajat, pada legenda peta tahun 1942 tersebut: DM
1 derajat 30 menit ketimur, VM 2 menit increase, lalu berapa sudut yang akan kita
pindahkan ke peta?
P= K=+/- (DM +/- VM) ingat! kompas ke peta, DM ke timur VM increase
besar VM sekarang (2002)= (2002-1942)x 2 menit
= 120 menit= 2 derajat (1 derajat=60 menit)
sudut P= 120 derajat + (1 menit 30 detik + 2 derajat)
= 123 derajat 30 menit, jadi sudut yang dibuat di peta adalah 123 1/2 derajat.

6. Analisa Perjalanan

Analisa perjalanan perlu dilakukan agar kita dapat membayangkan kira-kira medan apa
yang akan kita lalui, dengan mempelajari peta yang akan dipakai. Yang perlu di analisa
adalah jarak, waktu dan tanda medan.

a. Jarak

Jarak diperkirakan dengan mempelajari dan menganalisa peta, yang perlu diperhatikan
adalah jarak yang sebenarnya yang kita tempuh bukanlah jarak horizontal. Kita dapat
memperkirakan jarak (dan kondisi medan) lintasan yang akan ditempuh dengan
memproyeksikan lintasan, kemudian mengalihkannya dengan skala untuk memperoleh
jarak sebenarnya.

b. Waktu

Bila kita dapat memperkirakan jarak lintasan, selanjutnya kita harus memperkirakan
berapa lama waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak tersebut. Tanda medan juga
bisa untuk menganalisa perjalanan dan menjadi pedoman dalam menempuh perjalanan.

c. Medan Tidak Sesuai Peta

Jangan terlalu cepat membuat kesimpulan bahwa peta yang kita pegang salah. Memang
banyak sungai-sungai kecil yang tidak tergambarkan di peta, karena sungai tersebut
kering ketika musim kemarau. Ada kampung yang sudah berubah, jalan setapak yang
hilang, dan banyak perubahan-perubahan lain yang mungkin terjadi.


NOTE : Bila anda menjumpai ketidaksesuaian antara peta dengan kondisi lapangan, baca kembali
peta dengan lebih teliti, lihat tahun keluaran peta, karena semakin lama peta tersebut
maka banyak sekali perubahan yang terdapat pada peta tersebut. Jangan hanya terpaku
pada satu gejala yang tidak ada di peta sehingga hal-hal yang yang dapat dianalisa akan
terlupakan. Kalau terlalu banyak hal yang tidak sesuai, kemungkinan besar anda yang
salah (mengikuti punggungan yang salah, mengikuti sungai yang salah, atau salah dalam
melakukan resection). Peta 1:50.000 atau 1:25.000 umumnya cukup teliti.