Ujian Konservasi di Lahan Basah

menghadapi ujian terberatnya, bagaimana melestarikan fungsi-fungsi ekologis sekaligus mengangkat kesejahteraan nelayan dan petani setempat. Wetland International mengembangkan konservasi bersama masyarakat di lahan basah di Serang.

Fisiologi Tubuh Di Pegunungan

Mendaki gunung adalah perjuangan, perjuangan manusia melawan ketinggian dan segala konsekuensinya. Dengan berubahnya ketinggian tempat, maka kondisi lingkungan pun jelas akan berubah.

Bahaya Tas Plastik Untuk Hutan Indonesia

Tas plastik yang kita dapatkan sehari-hari dari pasar, warung, atau supermarket ternyata bisa berujung panjang, bahkan membahayakan kelestarian hutan kita.

Fungsi Hutan

Hutan merupakan satu ekosistem yang sangat penting di muka bumi ini, dan sangat mempengaruhi proses alam yang berlangsung di bumi kita ini.

Kenapa Harus Hijau??

Apa artinya menjadi Hijau? Apa artinya menjadi aktivis lingkungan atau lingkungan? Mengapa Anda membeli organik?

Dimensi Etika Dalam Berorganisasi

Sebagaimana dikemukakan sebelumnya bahwa etika merupakan cara bergaul atau berperilaku yang baik.

Jumat, 02 Juli 2010

Daftar Nama Anggota NAPALLIMA dari masa ke masa


KELUARGA BESAR NAPALLIMA DARI MASA KE MASA
  • Angkatan Pendiri
  1. NRP. NPL. 001 PEN / Chandra Eka (daun)
  2. NRP. NPL. 002 PEN / Cucu Samsudin (cau)
  3. NRP. NPL. 003 PEN / Asep Sulaeman (Aphey Chopak)
  4. NRP. NPL. 004 PEN / Tedi Hermawan
  5. NRP. NPL. 005 PEN / Suherlan
  6. NRP. NPL. 006 PEN / Odin
  7. NRP. NPL. 007 PEN / Anto
  8. NRP. NPL. 006 PEN / Entang

  • Angkatan I GRP ( Guntur Ranca Patuha )
  1. NRP. NPL. GRP / Sandy Adhy Yudha
  2. NRP. NPL. GRP / Mochammad Atep
  3. NRP. NPL. GRP / Yana Mulyana
  4. NRP. NPL. GRP / Irman Hidayat
  5. NRP. NPL. GRP / Asep Muklis
  6. NRP. NPL. GRP / Anggi Wahyudi
  7. NRP. NPL. GRP / Budi Suryana
  8. NRP. NPL. AK / Arifudin ( Anggota Kehormatan )

  • Angkatan II SG (Sirna Giri)
  1. NRP. NPL. SG / Danil Hardadi
  2. NRP. NPL. SG / Fitri

  • Angkatan III RBP (Ranca Buana Patujah)
  1. NRP. NPL. RBP / Hidayat ( goler )
  2. NRP. NPL. RBP / Zezen Zaienal
  3. NRP. NPL. RBP / Supriatna (Cobra)
  4. NRP. NPL. RBP / Irvan nurdiansyah (Godzin)
  5. NRP. NPL. RBP / Oki Oktavianus B (Kuya)
  6. NRP. NPL. RBP / Rivan (Black)
  7. NRP. NPL. RBP / Muhyi (Mudem)
  8. NRP. NPL. RBP / Rudi (Kolor)
  9. NRP. NPL. RBP / Edih
  10. NRP. NPL. RBP / Didin
  11. NRP. NPL. RBP / Restu (Bejo)
  12. NRP. NPL. RBP / Ari
  13. NRP. NPL. RBP / Mulyadi

  • Angkatan IV SGK (Surya Giri Kolotok)
  1. NRP. NPL. 0250402 SGK / Salman Penata Pratama (mamba)
  2. NRP. NPL. 0260402 SGK / Andri Januar Pratama (andez)/ Komp. Gending Mas D.25, Ujungberung / 087822703300
  3. NRP. NPL. 0270402 SGK / Dina Handayani (cherokee)
  4. NRP. NPL. 0280402 SGK / Irvan (aztec)
  5. NRP. NPL. 0290402 SGK / Ade Tarsiman
  6. NRP. NPL. 0300402 SGK / Erich Irawan (yukie)
  7. NRP. NPL. 0310402 SGK / Asep Supriyadi (chapok)
  8. NRP. NPL. 0320402 SGK / Edi (karung)
  9. NRP. NPL. 0330402 SGK / Bobon Permana
  10. NRP. NPL. 0340402 AK / Widaningsih (Anggota Kehormatan)

  • Angkatan V SDW (Sirlung Dapa Wana)
  1. NRP. NPL. 0350503 SDW / Ega Yudha Nugraha (Hunter) / 085721918787
  2. NRP. NPL. 0360503 SDW / Rusdiyanto (Comfour) / 085722555593
  3. NRP. NPL. 0370503 SDW / Ida Purnamawati (Zudaz) / 085221338842
  4. NRP. NPL. 0380503 SDW / Anton Sugeng Triyono (Popo) / 085720255663
  5. NRP. NPL. 0390503 SDW / Hefty Rachmah (Shuhile) / 085860021808
  6. NRP. NPL. 0400503 SDW / Dadan Wiguna (Bengal) / 081326405595
  7. NRP. NPL. 0410503 SDW / Lilis Setiawati (Footklam) / 08172303713
  8. NRP. NPL. 0420503 SDW / Rudi Komarudin (Rancelle) / 081316953419
  9. NRP. NPL. 0430503 SDW / Astuti (Asmuni) / 085220531308
  10. NRP. NPL. 0440503 SDW / Ikhsan Reza (Chapock) / 085222404689

  • Angkatan VI HA (Halimun Angker)
  1. NRP. NPL. 0470604 HA / Ruri Hikmawati (Mamih)
  2. NRP. NPL.  HA / Margianti
  3. NRP. NPL.  HA / Rona
  4. NRP. NPL.  HA / Imam
  5. NRP. NPL.  HA / Hadi Yusnardi
  6. NRP. NPL.  HA / Mamat Rohimat

  • Angkatan VII WG (Wana Giri)
  1. NRP. NPL. WG 0610704 / Krisna (Diksel)
  2. NRP. NPL. WG 0530704 / Rijal Supriadi (Napi)
  3. NRP. NPL. WG / Lia Marliana (Osin)
  4. NRP. NPL. WG / Devi (ngekngek)
  5. NRP. NPL. WG / Rohimat (bejo)
  6. NRP. NPL. WG 0620704 / Saepul (Abah)
  7. NRP. NPL. WG / Novi Noviani (Barbel)
  8. NRP. NPL. WG / Ade
  9. NRP. NPL. WG / Cucu Samsudin (Cupetong)
  10. NRP. NPL. WG 0540704 / Mira meirisa (huanzhoe)
  11. NRP, NPL, WG/ Sony Adi Wijaya (Panglima ekek)
  12. NRP, NPL, WG/ Jajang Nugraha

  • Angkatan VIII PRB (Panca Rimba Buana)
  1. NRP. NPL. 0650805 PRB / Sandi Nugraha
  2. NRP. NPL. 0660805 PRB / Agus Setiawan Ridwan
  3. NRP. NPL. 0670805 PRB / Taufik Majid Maliq
  4. NRP. NPL. 0680805 PRB / Hafian Ismail Syahroni
  5. NRP. NPL. 0690805 PRB / Ipan Durohman

  • Angkatan IX SLBR (Sapta Lembah Buana Rosbow)
  1. NRP. NPL. 0700906 SLBR / Eko Susanto [Dzeko Danker]
  2. NRP. NPL. 0710906 SLBR / Angga Nugraha [Shuraa]
  3. NRP. NPL. 0720906 SLBR
  4. NRP. NPL. 0730906 SLBR / M. Fikri Ramdani [Godzan]
  5. NRP. NPL. 0740906 SLBR / Dandan Suhada [Irenk Mehonk]
  6. NRP. NPL. 0750906 SLBR / Kurniadi [Jackpot]
  7. NRP. NPL. 0760906 SLBR / Dewi Anggraeni [Soundtanx]

  • Angkatan X KPC (Kwarta Panincak Cakrawala)
  1. NRP. NPL. 0771007 KPC / Ikhwan
  2. NRP. NPL. 0781007 KPC / Iwan Kurniawan 
  3. NRP. NPL. 0791007 KPC / Najbullah Wahid 
  4. NRP. NPL. 0801007 KPC / Asep Sujana

  • Angkatan XI TBB (Trio Badai Buntis)
  1. NRP. NPL.0811108  TBB / Nurhidayat (Kodok)
  2. NRP. NPL.0821108 TBB / Daris (Bakicot)
  3. NRP. NPL.0831108 TBB / Sinta (Buyur)

  • Angkatan XII HRRU (Hujan Rimba Rawa Upas)
  1. NRP. NPL. 0841209 HRRU / Irdan (Dantoy)
  2. NRP. NPL. 0851209HRRU / Revan (Preman)
  3. NRP. NPL. 0861209 HRRU / Zamzam
  4. NRP. NPL. 0871209HRRU / Ramdhan (Tukinyun)
  5. NRP. NPL. 0881209 HRRU / Susanti Nadiah (Kutil)
  6. NRP. NPL. 0891209 HRRU / Rizky (Polna)
  7. NRP. NPL. 0901210 HRRU / Dewi Anggraeni (Enco)

  • Angkatan XIII TPBT (Tirta Purnama Bukit Tunggul)
  1. NRP. NPL. 0911311 TPBT / Dede (Use)
  2. NRP. NPL. 0921311 TPBT / Iqbal (Mehonk)
  3. NRP. NPL. 0931311 TPBT / Evi (Jalu)
  4. NRP. NPL. 0941311 TPBT / Nella Indriani (Laduk)
  5. NRP. NPL. 0951311 TPBT / Dewi Fitri (Dekuk)
  6. NRP. NPL. 0961311 TPBT / Khaerul Sidik (Ahonk)
  7. NRP. NPL. 0971311 TPBT / Alsiah Elsa Pratiwi (Kumang)
  8. NRP. NPL. 0981311 TPBT / Mila (Ncek)
  9. NRP. NPL. 0991311 TPBT / Dewi Insan (Detet)

  • Angkatan XIV
  1. NRP. NPL. 1001411 TOT / Syarif aziz
  2. NRP. NPL. 1011411 TOT / Irfan firmansyah
  3. NRP. NPL. 1021411 TOT / Abdul harish shalih


Senin, 15 Maret 2010

Tips Meningkatkan Alexa Rank

Alexa Traffic Rank:
The traffic rank is based on three months of aggregated historical traffic data from millions of Alexa Toolbar users and is a combined measure of page views and users (reach). As a first step, Alexa computes the reach and number of page views for all sites on the Web on a daily basis.

The main Alexa traffic rank is based on the geometric mean of these two quantities averaged over time (so that the rank of a site reflects both the number of users who visit that site as well as the number of pages on the site viewed by those users).

Setelah berkeliling sejenak ke website-website yang membahas tentang Alexa, aku jadi pengen mencoba ?

5 Tips Untuk Meningkatkan Ranking Alexa :

1. Alexa Traffic
Langkah yang paling dasar : Get lot of site traffic! Karena ide awal dari Alexa rank adalah untuk menentukan website mana yang memiliki traffic paling banyak dengan asumsi, banyak traffic = lebih populer. Yep, Alexa pada dasarnya adalah ranking popularistas suatu website.

2. Alexa Toolbar
Menggunakan browser yang terinstall toolbar Alexa bisa ningkatin ranking website kamu. Sebenarnya bukan hanya websitemu, setiap website yang dikunjungi browser yang terinstall toolbar Alexa juga mendapat “nilai” yang akan diperhitungkan dalam ranking. Lalu, bukankah pengunjung pasti dari websitemu adalah dirimu sendiri? So, kalau browsermu sudah terinstall toolbar, maka penambahan point ranking akan terjadi secara otomatis! Nah, toolbar Alexa tersebut bisa di install melalui link berikut :

3. Alexa Widget
Pasang Alexa site stat widget di websitemu. Alexa site stat ini mengandung javascript yang mengantarkan setiap data pengunjung (ping) ke server Alexa sehingga statistik Alexa menjadi lebih akurat. Scriptnya bisa diambil di sini. Tinggal copy paste. Ga perlu malu pasang Alexa widget yang gede, untuk mencapai hasil yang diinginkan tentunya ada harga yang harus dibayar kan? Siapa sangka dulunya ranking 3 juta-an sekarang ranking 300 ribuan?

4. Alexa Redirection
Gunakan Alexa redirection setiap berkunjung ke websitemu. Formatnya seperti berikut:

http://redirect.alexa.com/redirect?www.resep.web.id

(Ganti www.www.resep.web.id dengan URL websitemu)
Alexa Redirection sudah tidak berfungsi lagi. Setiap loading page dengan link ini akan muncul pesan 404.

404 Not Found
The requested URL /redirect was not found on this server.

5. Alexa Blog/Content
Tulis/blog tentang Alexa di blogmu. Webmaster dan Blogger suka cara-cara untuk meningkatkan ranking Alexa. Ya… mungkin seperti yang dibaca sekarang ini.

Mengapa Alexa penting ?
Jawabannya, karena ada beberapa website layanan iklan komersil yang memberikan syarat ranking Alexa dalam batasan tertentu. ReviewMe, Text Link Ads dan Sponsored Reviews adalah 3 diantaranya dan masih banyak lagi. Jikapun kita tidak berkeinginan menggunakan layanan iklan komersil atau tidak ingin menjadikan blog kita sebagai monetize blog, peningkatan ranking Alexa bisa dipandang sebagai upaya untuk melakukan sedikit optimasi yang bisa bermanfaat bagi kwalitas blog.

Sumber : andaka.com – vavai.com

EROPA AKUI LEGALITAS KAYU INDONESIA

Sumber:
Media : Bisnis Indonesia
Tanggal : 4-Maret-2010
Halaman : 17

OLEH APRIKA R.HERNANDA
Bisnis Indonesia

JAKARTA: Standar Verifikasi Legalitas kayu (SVLK) yang dirumuskan Pemerintah Indonesia akhirnya diakui Uni Eropa menyusul skema ini akan diadopsi dalam naskah perjanjian dua negara.
Kerjasama Indonesia dan Uni Eropa ini akan dimasukan dalam perjanjian kemitraan sukarela (voluntary partnership agreement/ VPA) untuk mengatasi pembalakan liar.
Direktur Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan Kementerian Kehutanan (Kemenhut) Bambang Sukmanantono mengungkapkan standar ini akan menjadi bukti legalitas kayu dari Tanah Air.
“SVLK dipastikan diakui dalam naskah VPA. Nantinya kriteria tentang legalitas kayu sepenuhnya akan mengacu kepada SVLK dan sesuai dengan prinsip VPA yang mengacu hukum di masing-masing negara,” ujarnya dikutip antara kemari.
Dia memaparkan pengakuani ini merupakan hasil pertemuan kelompok Kerja Teknis RI-UE untuk mempersiapkan penekenan VPA yang berlangsung pada 1-2 Maret 2010 di Jakarta.
Pertemuan tersebut dipimpin bersama antara Kepala Pusat Kerjasama Luar Negeri Kemenhut Agus Sarsito dan Kepala Unit Multilateral Environmental Affairs and Trade, Komisi Eropa Hugo Maria Schally.
Bambang mengatakan SVLK dikembangkan Pemerintah Indonesia dengan mengusung prinsip untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dokumen legalitas kayu.
Menurut dia, pihak UE mengusulkan pembentukan tim ad hoc untuk pengawasan pelaksanaan system tersebut .
“Hal itu akan dibahas lebih lanjut dalam pertemuan teknis sekanjutnya yang akan dilaksanakan Mei mendatang di brusel, Belgia,” tambahnya.
Pemerintah Indonesia dan UE, lanjut dia, berharap naskah VPA bisa segera ditandatangani tahun ini.
Tambah Ekspor
Penandatanganan kerjasama tersebut diprediksikan bisa meningkatkan volume dan nilai ekspor produk kayu Indonesia untuk tujuan Eropa dari nilai saat ini yang mencapai sekitar 600 juta euro.
Yang pasti SVLK bisa menjamin produk kayu yang diterima pasar Eopa hanya yang legal,” jelas Dirjen Bina Produksi Kehutanan Kemenhut Hadi Daryanto.
Kedepan, perusahaan yang mengekspor kayu dengan sertifikasi legal (SVLK) dipastikan akan mendapat kemudahan ekspor ke pasar Eropa seiring dengan langkah kawasan tersebut untuk menerapkan kebijakan uji tuntas (due diligence) terhadap produk kayu yang diimpor.
Hadi mengkritik UE yang lamban menyelesaikan ketentuan soal uji tuntas.

UU Lingkungan Hidup akan Diharmonisasikan dengan Produksi Minyak

detikcom - Selasa, 2 Maret

Kisruh akibat pemberlakuan UU KLH No. 32 tahun 2009, Menko Perekonomian Hatta Rajasa akan segera memanggil Menteri ESDM Darwin Z. Saleh dan Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta pada Kamis (4/3/2010).

"Iya nanti kamis (4/3/2010) akan ada harmonisasi antara Menteri LH dan Menteri ESDM, kita akan bahas dalam rakor," ujarnya usai Rapat Koordinasi tentang Persiapan Kunjungan Presiden ke Australia dan Papua New Guinea di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa (2/3/2010).

Sebelumnya, Pemerintah belum berencana mengubah target lifting minyak meskipun ada kekhawatiran adanya penurunan 40% produksi minyak akibat terbitnya UU Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) No. 32.

"Sekarang ini masih 965 ribu barel per hari, nanti akan APBN-P kita bicara dengan dewan," ujarnya beberapa waktu lalu.

Hatta mengatakan terbitnya UU tersebut tidak perlu dikhawatirkan dan namun hanya diperlukan sedikit harmonisasi sehingga antara Kementerian ESDM dan Kementerian Lingkungan Hidup dan KKKS.

"Tentu tidak begitu, kita perlu harmonisasikan tapi tentu tidak tiba-tiba turun 40%. Jangan panik. Memang nanti itu kita perlu harmonisasi sedikit," tegasnya.

Dirjen Migas Evita Legowo sebelumnya mengatakan, keberadaan UU Lingkungan Hidup Nomor 32 tahun 2009 bisa memangkas hampir 50% produksi minyak nasional. Hal itu seiring adanya perubahna aturan baku mutu lingkungan yang tidak semua perusahaan bisa memenuhi.

Rabu, 03 Maret 2010

OMZET JATI PERHUTANI VIA ONLINE 200.000 M3

Sumber
Media : Bisnis Indonesia
Tanggal : 24 Pebuari 2010
Halaman : 17
Kolom : 1-2
OLEH: ERWIN TAMBUNAN
Bisnis Indonesia


JAKARTA; Penjualan kayu jati bulat kualitas medium Perum Perhutani mencapai 200.000 meter kubik (m3) atau 30% dari produksi kayu 800.000 meter kubik(m3) yang diperdagangkan melaui system online melalui i-pasar pada 2010.

“Rata-rata kayu yang terjual melalui system online i-pasar itu sebanyak 200.000 m3 . Nilainya dikalikan saja Rp.6,5 juta per meter kubik dikalikan 200.000, “ujar Dirut Perum Perhutani Upik Rosalina Wasrin, kemarin.

Penjualan melalui system online itu lanjutnya, dilakukan sejak febuari 2010 hingga satu pekan terakhir. “volume kayu yang tejual dalam satu pekan itu cukup besar jumlahnya. Hanya dalam waktu 2 hari dilakukan melalui i-Pasar, pembelinya sudah banyak yang melakukan pemesanan kepada Perhutani,” ungkapnya.

Menurut dia, adanya penjualan kayu jati melalui i-Pasar diharapkan perdagangan kayu milik perusahaan BUMN yang berada di bawah naungan Kementerian Kehutanan itu akan lebih transparan dan akuntabel. “Perdagangan secara online lebih terbuka, sehingga tidak perlu adalagi kecurigaan dalam system perdagangannya”.

Selain itu, tambahnya perdagangan elektronik tersebut telah menciptakan iklim pasar dan harga kayu jati yang sehat. “Bahkan Perhutani masih diuntungkan dengan beban fee yang yang dikeluarkan hanya sebesar 2% dari total penjualan kepeda pengelola i-Pasar. Ini lebih menguntungkan dibandingkan dengan penjualan secara lelang biasa”.

Meningkat 30%

Transaksi kayu jati melalui i-Pasar, ungkapnya, dapat meningkatkan harga kayu sekitar 30%. Jadi kalau hanya mengeluarkan fee sebesar 2%, berarti masih menguntungkan karena dengan i-Pasar Perhutanu menikmati kenikan harga lebih tinggi sebesar 30%,” katanya.

Kedepan atau tahun ini, katanya, Perum Perhutani merencanakan akan memperdagangkan seluruh hasil produk Perum Perhutani diharapkan dipasarkan melalui system online melalui i-Pasar. Sejumlah produk lainnya termasuk gondorukem, madu dan lainnya.

“Sistem perdagangan i-Pasar memudahkan Perhutani untuk melakukan perencanaan produksi dan pemasaran melalui perdagangan berjangka. Untuk menjamin transaksi ini Perhutani melibatkan PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI)”.

Untuk meningkatkan kepuasan dan memperbaiki citra dimata konsumennya, kata upik Perhutani mengacu pada Standar Nasional Indonesia.

Upaya ini juga diharapkan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan hutan rakyat. Jika harga jualnya bagus masyarakat tertarik menanam kayu.

WISATAWAN SANGAT MENYUKAI CEKUNGAN BANDUNG

Sumber
Media : Tribun Jabar
Tanggal : 25 Pebuari 2010
Halaman : 9

Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten akan mendongkrak peningkatan wisatawan yang berkunjung ke beberapa objek wisata milik perum Perhutani, khususnya di wilayah Cekungan Bandung.

Menurut Kepala Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten Bambang Setiabudi, ekowisata di Cekungan Bandung masih menjadi andalan kunjungan wisatawan. Meskipun begitu, ekowisata di Bogor Puncak Cianjur atau Bopuncur juga termasuk tempat yang banyak dikunjungi.

“Kami banyak lokasi seperti Sumedang Barat, Garut Utara, Tasik Utara, namum memang ekowisata di Cekungan Bandung peminatnya cukup tinggi,” kata Bambang pada acara Serah Terima Jabatan Kepala Biro Perlindungan SDH Ir.Andre S kepada Ir.Ngakan Putu Adyana di Kantor Perum Perhutani Unit III Jabar-Banten Jalan Soekarno-Hatta, Rabu (24/2).

Ia juga mengatakan wisatawan sangat menyuakai lokasi wisata yang masih alami. Dan untuk pengembangan ekowisata ini, Perum Perhutani akan menganggap lokasi-lokasi yang belum dikelolan secara optimal karena kendala infrastruktur.

Menurutnya, pengembangan sebuah kawasan wisata juga akan memberikan multi player effect seperti penyerapan tenaga kerja serta menggeliatkan aktivitas lain disekitar lokasi.

“Lokasi tersebut akan hidup, mulai dari pedagang, ada restoran, jasa pemandu wisata. Jawa Barat, khususnya Bandung, sangat potensial karena selain menawarkan ekowisata, wisatawan sekaligus bisa wisata kuliner, fashion, dan culture,” katanya. (tif)

Jumat, 29 Januari 2010

PERHUTANI KAJI TAWARAN CHINA

SUMBER:
Media: Bisnis Indonesia
hari/ Tanggal: 18-1-2010
Halaman: 18
Kolom:1-2

Oleh: Erwin Tambunan

JAKARTA: Perum Pehutani masih mempertimbangkan tawaran pengusaha China bekerja sama membangun pabrik pengolahan derivatif gondorukem dan terpentin yang akan memeperoleh pendapatan Rp.800 miliar pertahun.

"Kita masih mempertimbangkan keinginan bekerjasama dengan perusahaan swasta dari China membangun pabrik derivatif gondorukem tersebut,"kata Direktur Utama Perum Perhutani Upik Rosalina Wasrin kepada Bisnis pekan lalu.

Produk derivatif gondorukem dan terpentin menghasilkan bahan baku cat, bahan baku tinta dan sebagian lagi diolah menjadi bahan baku untuk makanan, minuman dan bahkan produk itu sering dipergunakan perusahaan besar yang bergerak di industri kosmetik berskala internasional.

Pabrik ini merupakan satu-satunya industri yang mampu mengolah gondorukem dan terpentin menjadi bahan baku makan.

Tawaran kerjasama dari perusahaan China itu, katanya disampaikan dalam kegiatan pemeran di negara tersebut yang mana Perum Perhutani turut sebagai pesertanya. "Nama perusahaannya belum bisa disebutkan sekarang karena masih belum ada kepastian untuk menerima tawaran tersebut."

Perusahaan itu menawarkan pabrik yang berkapasitas dua kali kapasitas pabrik yang akan dibangun Perum Perhutani.

"Padahal kita hanya ingin membangun pabrik pengolahan derivatif gondorukem berkapasitas 10.000 ton yang membutuhkan Rp.120 miliar saja.

Upik menjelaskan perusahaannya masih mengupayakan dana pinjaman untuk membangun pabrik tesebut dengan memanfaatkan jasa perbankan nasional.

Dia berharap parbankan mempercayai Perhutani untuk membangun pabrik derivatif gondorukem tersebut.

Upik optimis neraca pembukuan perusahaannya dapat meyakinkan perbankan untuk menggelontorkan dana pinjaman pengembangan perusahaan negara dibidang kehutanan tersebut.

Karamantel Baru


Tahukah kalian setelah penungguan selama 11 tahun akhirnya Napallima mendapatkan karamantel baru sepanjang 50 Meter, sekarang tinggal carabiner dan kawan kawannya untuk di beli, silahkan untuk para anggota untuk menyumbang.

Selasa, 12 Januari 2010

Status Quo Konsesi PT RAPP Bisa Menyebabkan Illegal Logging

Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Pekanbaru - Status qua konsesi izin Hutan Tanaman Industri (HTI) PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) di kawasan gambut berpotensi terjadi illegal logging. Diperkirakan kerugian negara bisa mencapai Rp 100 miliar lebih.

Hal itu terungkap dalam dalam diskusi lingkungan yang diselenggarakan Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau (Jikalahari) di Pekanbaru, Sabtu (28/11/2009). Diskusi lingkungan ini, dihadiri sejumlah aktivis lingkungan, Walhi, Greenpeace dan pakar lingkungan Prof Adnan Kasir dari Universitas Riau (UNRI).

Menurut Direktur Jikalahari, Susanto, Menhut Zulkifli Hasan telah menyetujui pencabutan sementara izin HTI PT RAPP seluas 115 ribu hektar. Namun persetujuan baru bentuk lisan tanpa ada SK penetapan.

"Selama staus qua ini, PT RAPP tetap melakukan perambahan hutan di kawasan gambut Semenanjung Kampar. Diperkirakan sejak izin dikeluarkan oleh Menhut MS Kaban pada 12 Juni 2009 lalu, sudah ada 1000 hektar lahan gambut gunduli pihak perusahaan," kata Susanto.

Juru Bicara Greenpeace Wilayah Asia Tenggara, Bustar Maitar dalam kesempatan yang sama menyebut, dengan belum di tekennya SK pencabutan izin tersebut, hal itu berpotensi merugikan negara dari segi tegakan kayu alam. Dalam hitungan tiga bulan pasca diberikan izin oelh MS Kaban, dengan 30 alat berat yang bekerja di lokasi tersebut.

Estimasi angka kerugian negara dihitung dari harga kayu, dana reboisasi (DR) serta dana Propisi Sumber Daya Hutan (PSDH). Di lokasi tersebut, diperkirakan minimal terdapat 77 meter kubik kayu per hektarnya. Dengan 1.000 hektar hal itu menghasilkan 77000 meter kubik.Harga kayu log minimal Rp800 ribu/meter kubik.

Pajak DR untuk jenis kayu log (besar) yang dikenakan pemerintah sebesar 12 dollar / meter kubik. Sedangkan PSDH harganya 38 ribu/meter kubik. Bila ditotal seluruhnya hanya dengan hitungan kasar, negara sudah kehilangan dana lebih sekitar 73 miliar dari pajak jenis kayu log.

"Ini belum kita hutungan pajak dari jenis kayu baban baku serpih (BBS) yakni yang dihitungan kayu-kayu kecil di lokasi itu. Bila dihitunng dengan BBS, maka angkanya bisa bertambah minimal 40 persen dari hitungan tegakan kayu log. Jadi totalnya pajak kayu log dengan BBS dalam 1000 hektar berpotensi merugikan negara lebih dari Rp100 miliar," kata Bustar Maitar.

Sedangkan pakar lingkungan Prof Anan Kasir dari Universitas Riau, hal ini belum dihitung dari kerusakan ekositem di mana pembabatan itu berpotensi melepas emisi carbon jutaan ton setiap hektarnya.

"Untuk memulihkan kembali lahan tersebut sebagaimana kondisi awalnya, minimal membutuhkan waktu 7 regenerasi. Jadi ditinjau dari segi kerusakan lingkungan, tentulah sangat sulit dapat kembali seperti semula," kata Adnan.

Karena itu pencinta lingkungan ini, berharap, agar menhut Zulkifli Hasan segera mengeluarkan SK pencabutan untuk selamanya atas perluasan izin HTI PT RAPP itu. Dari izin yang ada, 56 ribu hektar konsesi PT RAPP berada di lahan gambut yang paling banyak menyimpan emisi carbon.

"Jangan biarkan lahan tersebut status qua, karena selama status qua berlangsung, PT RAPP masih terus melakukan pembabatan hutan alam di lokasi itu. Sebelumnya kerugian semakin membesar, pemerintah pusat harus segara mencabut izin perluasan HTI," kata Adnan Kasri.
(cha/djo)

perubahan Domain

Saat ini kami merubah nama domain dari napallima.blogspot.com memforward ke http://www.napallima.net.tc

Kamis, 07 Januari 2010

Dua Rumah Rusak Dihajar Puting Beliung

Puting beliung melanda kawasan Lamongan dan sekitarnya. Dua rumah roboh dan puluhan rumah lainnya rusak. Kejadian itu melanda Desa Binorong, Kecamatan Sugio, Lamongan.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Dua rumah yang roboh adalah milik Sanaji (38) dan Sulani (68). Kuatnya hembusan angin dan disertai hujan, warga panik dan berhamburan keluar rumah.

Menurut Sanaji kejadiannya begitu cepat, hujan turun cukup deras dan tidak lama kemudian disertai angin kencang. Angin puting beliung berlangsung hanya satu menit saja. "Karena angin kencang saya dan keluarga keluar rumah, tidak lama kemudian rumah saya roboh disapu angin," ungkapnya.

Hal senada juga dikatakan Sulani. Rumahnya juga roboh. Sebelum angin merobohkan rumahnya, dia sempat berteduh di rumah tetangganya. "Hujannya lebat bercampur dengan angin. Rumah saya yang terbuat dari kayu dan bambu ambruk," tuturnya.

Saat ini warga secara gotong royong mendirikan bangunan sementara bagi Sulani dan Sunaji. Mereka berharap pemerintah membantu dengan memberi bantuan.

Banjir Bandang Terjang Tiga Kecamatan

Pandeglang: Banjir bandang di Kabupaten Pandeglang, Rabu (6/1), menerjang tiga kecamatan sehingga yang mengakibatkan ratusan rumah terendam dan perabotan rumah tangga rusak. "Ketiga kecamatan itu antara lain Menes, Labuan dan Patia dan diperkirakan ratusan rumah terendam banjir," kata Medi (45) seorang relawan penanggulangan bencana alam Kabupaten Pandeglang.

Medi sebagaimana dikutip ANTARA mengatakan, banjir bandang di Kecamatan Menes menimpa tiga desa yakni Desa Cilaban Bulan, Kananga, dan Sirnajaya. Selain itu, juga sekitar 50 rumah warga di tiga desa terendam banjir hingga setinggi 1,3 meter. Banjir disebabkan akibat luapan sungai Cilampuyang dan Cisata yang meluap setelah hujan deras selama empat jam di daerah hulunya.

Sebagian warga yang rumahnya dilanda banjir memilih mengungsi di rumah kerabatnya. Untuk mencegah korban jiwa, warga yang tinggal disekitar aliran sungai dihimbau agar segera mengungsi ketempat yang lebih aman bila hujan deras turun. Saat ini kawasan Pandeglang hampir setiap hari diguyur hujan.(AYB)

Bantuan Gempa Tasikmalaya Dipangkas

Tasikmalaya: Pembagian bantuan pemerintah bagi korban gempa bumi 7,3 skala Richter pada 2 September silam di Tasikmalaya, Jawa Barat, sudah mengucur. Namun warga masih harus menahan mimpi kembali membangun rumah karena dana yang turun tak sesuai harapan. Lebih parah, uang tersebut harus dipangkas.

Warga yang seharusnya menerima uang Rp 15 juta hanya mendapat Rp 1,8 juta. Itu pun belum termasuk potongan biaya administrasi sebesar Rp 100 ribu. Padahal tercatat Rp 73 miliar sudah diberikan pemerintah. "Dengan hanya Rp 1,7 juta, maka rumah tidak mungkin diperbaiki," ungkap korban gempa bernama Nono Kartono kepada SCTV, Rabu (6/1).

Pemerintah menyatakan pembayaran akan dilakukan dalam tiga tahap. Sayangnya, tidak ada pemberitahuan bagi korban gempa. Ketua kelompok masyarakat yang mengelola bantuan langsung memangkas dana. "Soal pemotongan, mereka memberikan secara ikhlas," ujar Maman, Ketua Kelompok Masyarakat Desa Sukasukur, Kecamatan Cisayong.

Data menunjukkan, bantuan sebesar Rp 33 juta berhak diterima tiga korban. Ini dibagi pada tahap pertama. Sementara 15 korban lainnya akan menerima pada tahap berikutnya.(OMI/ANS)

Banjir Genangi Ribuan Rumah

Soreang: Ribuan rumah di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu malam terendam banjir akibat meluapnya Sungai Cikeruh, Citarik, Sungai Citarum serta sejumlah anak sungai. Wartawan ANTARA dari lokasi melaporkan, banjir dengan kedalaman antara 2,5 sampai 3 meter itu terjadi setelah hujan deras sejak pukul 14.00 WIB hingga senja hari.

Selain merendam rumah penduduk banjir juga menghanyutkan sebagian perabotan rumah tangga. Jalan Raya Rancaekek-Majalaya terisolir sejak pukul 15.00 WIB hingga malam karena tertutup lumpur sehingga menimbulkan antrean panjang kendaraan di Pasar Dangdeur Rancaekek.

Sebagian besar kendaraan memilih berbelok arah untuk mencari jalan alternatif. Bahkan sebuah truk diesel sempat terjebak hingga bagian depannya tertutup air di tengah Jalan Raya tersebut. Genangan banjir juga nampak di depan Masjid Besar Rancaekek, kendati tak sampai masuk dalam masjid. Air di bagian depan masjid mencapai kedalaman 1 meter.

Jalan Talun di Desa Jelegong, jalur alternatif macet total akibat membeludaknya kendaraan menuju jalan desa itu. Di perumahan warga, banjir terparah terjadi di Kampung Buahdua Desa Rancaekek Wetan, Kampung Kaum, Kampung Bojongpulus dan Kampung Walini, Desa Bojongloa.

"Air naik sangat cepat. Saya sedang di Kota Bandung saat peristiwa terjadi, keluarga meminta saya cepat pulang karena air yang masuk ke rumah sudah mencapai satu meter," ujar Asep (37), warga Kampung Kaum RT 01/RW 05 Desa Bojongloa, Kecamatan Rancaekek.

Warga menduga banjir sehebat ini akibat jebolnya salah satu tanggul sungai. "Pasti ada bendungan sungai yang jebol," ujar Endang (68), warga Kampung Buahdua, Desa Rancaekek Wetan. Perkampungan penduduk yang terendam banjir merupakan daerah langganan banjir, dan diperkirakan banjir kali ini melanda delapan desa, yakni Desa Bojongloa, Rancaekek Wetan, Rancaekek Kulon, Linggar, Sukamulya, Haurpugur, Bojongsalam, dan Desa Cangkuang.

Keterangan dari Kantor Kesatuan Bangsa Perlindungan Masyarakat dan Politik (Kesbang Linmas Pol) Kabupaten Bandung, bupati setempat H Obar Sobarna, sekitar pukul 20.00 WIB, berangkat ke lokasi banjir. "Pak bupati sudah berangkat ke sana, untuk meninjau lokasi banjir," kata Kepala Kantor Kesbang Linmas Pol, Kabupaten Bandung, Sutarno Yono.(AYB)

Korban Banjir Minta Sumbangan di Jalan

Pandeglang: Sejumlah korban banjir di Kecamatan Labuan, Pandeglang, Banten, Kamis (7/1), meminta sumbangan di jalan, seperti di Jalan Raya Pasar Labuan dan Jalan Terusan menuju kawasan wisata Pantai Carita. Karena sejauh ini bantuan dari pemerintah daerah setempat belum mereka terima.

Dari empat desa yang terendam, Desa Teluk yang terparah. Tiga desa lainnya yakni Desa Sukamaju, Kalanganyar, dan Cigondang. Aktivitas warga di desa nelayan nyaris lumpuh. Sedangkan di tiga desa lainnya ketinggian air surut dibanding hari sebelumnya. Sebagian warga yang sempat mengungsi mulai pulang dan membersihkan rumah mereka.

Banjir yang menerjang Kecamatan Labuan merupakan peristiwa ke-4 dalam sebulan terakhir. Tapi sekali lagi warga korban banjir mengaku diacuhkan pemerintah daerah setempat [baca: Banjir Bandang Terjang Tiga Kecamatan].

Pejabat Kecamatan Labuan mencatat, sedikitnya 975 buah rumah warga di empat desa terendam sejak Rabu kemarin. Tingginya air setengah hingga satu meter. Pihak kecamatan dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Banten mengimbau warga mewaspadai banjir. Sebab curah hujan dan pasang air laut yang menjadi pemicu banjir terus mengancam.(AIS)