Dalam artikel ini kami akan membahas tentang bagaimana agar kita tidak tersesat di hutan atau gunung
Ambil setiap langkah yang bisa mencegah kita tersesat, seperti belajar navigasi darat (peta dan kompas). Sebelum mendaki, pelajari peta area gunung dan biasakan dengan tanda medannya seperti sungai, punggungan, puncak, dan tanda lainnya. Beritahukan rencana perjalanan pada keluarga atau teman. Ketika sampai di lokasi dan mulai mendaki, amati topografi medan (punggungan, puncak, sungai, dan lainnya). Semua bisa menjadi titik referensi yang bagus saat kita di ketinggian.
Biasakan selalu membawa peta dan kompas saat mendaki. Jika kehilangan arah, berhentilah, keluarkan peta dan lihat sekeliling untuk mencari tanda medan yang bisa dikenali. Pelajari dengan tenang peta dan medan sekeliling anda setidaknya lima menit.
Untuk membantu orientasi, naik ke punggungan atau tempat tinggi, sehingga akan memudahkan mengenali perbukitan atau sungai yang bisa ditandai di peta. Tetapi jangan mengembara terlalu jauh dari
rute asli, terlebih jika tidak memiliki peta.
Jika masih tersesat, lakukan S.T.O.P (Stop, Think, Observe, dan Plan) atau berhenti, berpikir, mengamati, dan merencanakan. Cobalah kembali ke lokasi terakhir sebelum tersesat jika masih dalam jarak wajar. Putuskan segera tindakan dan taatilah. Yang paling penting, jangan panik, hematlah energi.
Jika tidak bisa menemukan tanda-tanda alam yang bisa dikenali saat mencoba kembali, diam di tempat. Jika membawa peluit, tiup dengan interval teratur agar bisa didengar tim SAR atau pendaki lain. Selain itu bersiaplah menyusun rencana survival atau rencana bertahan hidup.
0 comments:
Posting Komentar
Terima kasih untuk komentarnya...