JAKARTA, BL-Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan dengan intensitas tinggi masih akan melanda sebagian besar wilayah di Indonesia yang berlangsung 2 atau 3 mendatang.
Hal tersebut terungkap dalam rilis BMKG mengenai analisis kondisi cuaca minggu ini dan prospek cuaca 1 minggu kedepan yang dipublis situs BMKG hari ini (17/1).
Menurut pihak BMKG, hujan lebat dan sedang yang melanda Indonesia dan menyebabkan sejumlah daerah terendam banjir terutama Jakarta, terjadi karena adanya pergerakan aktivitaas Monsun Asia. Monsun Asia adalah angin yang berhembus secara periodik (minimal 3 bulan) dan antara periode yang satu dengan yang lain polanya akan berlawanan.
Angin Monsun di Indonesia ada dua macam yaitu angin Monsun Asia dan angin Monsun Australia. Yang sedang terjadi sekarang adalah angin Monsun Asia (barat) yang biasanya bertiup sekitar bulan Oktober – April, tapi anehnya ini terjadi di pertengahan Januari. Mungkin inilah dampak dari perubahan iklim sehingga cuaca makin susah diproyeksi, tidak seperti biasanya.
Angin Monsun bertiup saat matahari berada di belahan bumi selatan, yang menyebabkan Benua Australia musim panas, sehingga bertekanan rendah . Sedangkan Benua Asia lebih dingin, sehingga tekanannya tinggi. Inilah yang menyebabkan perbedaan cuaca di Indonesia dan Australia.
Aktivitas Monsun Asia ini akan berdampak dengan akan meluasnya pertumbuhan awan hujan di wilayah Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, sebagian besar Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Potensi adanya peningkatan curah hujan dengan intensitas tinggi berpeluang terjadi di pulau Jawa pada akhir pekan minggu ini.
Menguatnya aktifitas Monsun Asia menurut BMKG, merupakan faktor yang menyebabkan terbentuknya daerah pertemuan angin yang memanjang mulai dari Sumatera bagian selatan, jawa, hingga Nusa Tenggara. Dimana daerah tersebut di dalam ilmu meteorologi merupakan wilayah potensial untuk pertumbuhan awan hujan.
BMKG memperkirakan curah hujan dengan intensitas tinggi masih akan terjadi beberapa hari ke depan khususnya wilayah Puncak, Bogor, Jawa Barat. Berdasarkan prakiraan curah hujan bulanan pada periode musim hujan 2013, puncak musim hujan di sebagian wilayah Indonesia jatuh pada bulan Januari sampai Maret 2013. Hasil riset BMKG, hampir seluruh wilayah Indonesia telah memasuki musim penghujan, khusus Jabodetabek, curah hujan paling tinggi ada di bulan Januari dan Februari.
Menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Soepriyo, puncak curah hujan akan ada di dua bulan tersebut, namun fluktuatif, Oleh karena itu, hal ini masih perlu diwaspadai oleh masyarakat, karena saat ini sudah mulai memasuki puncak curah hujan. “Potensi terjadinya cuaca buruk dengan curah hujan intensitas tinggi selalu terjadi pada periode ini,”kata Soepriyo dalam siaran persnya (17/1).
Aktifitas Monsun Asia diprediksi masih akan berlangsung sampai 2 atau 3 hari mendatang, akan membawa dampak yakni adanya peningkatan daerah hujan adalah adanya peningkatan kecepatan angin dan Tinggi gelombang laut di Laut China Selatan, Selat Karimata, Laut Flores, Laut Timor, Laut Sawu, dan Laut Banda .
Dampak lain selain dari adanya peningkatan daerah hujan adalah adanya peningkatan kecepatan angin dan Tinggi gelombang laut di Laut China Selatan, Selat Karimata, Laut Flores, Laut Timor, Laut Sawu, dan Laut Banda , sehingga nelayan diperingatkan tidak melaut sementara waktu atau memperhatikan gelombang laut sebelum melaut.
Untuk jangka waktu 3 hari ke depan potensi curah hujan di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya relatif cukup tinggi, tentu ini akan memperparah banjir yang terjadi di Jakarta yang kini telah menelan 5 korban tewas dan dengan jumlah pengungsi menurut data hari ini sekitar 15.423 jiwa.
BMKG juga mengungkapkan berdasarkan analisa dinamika atmosfer yang dilakukan untuk jangka waktu 1 minggu ke depan, kemunculan aktifitas Monsun Asia yang dapat berulang dalam jangka waktu 7-10 hari kedepan.
Prakondisi yang harus dipenuhi untuk terjadinya kembali aktifitas Monsun tersebut adalah peningkatan tekanan udara di Asia Tengah dan terbentuknya pusat tekanan rendah di Australia dan sekitarnya. Apabila prakondisi tersebut terpenuhi, maka diprediksi untuk jangka waktu 1 minggu ke depan ada potensi peningkatan curah hujan di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. (Marwan Azis).
0 comments:
Posting Komentar
Terima kasih untuk komentarnya...