indosiar.com, Samarinda - (Rabu, 16.05.2012) Satu persatu warga yang umumnya terdiri dari ibu rumah tangga dan tercatat sebagai nasabah sebuah bank di Kelurahan Pelita Kecamatan Samarinda Utara ini dengan menenteng sampah-sampah bekas mendatangi bank yang biasa tempatnya menabung dan menyimpan uangnya.
Seperti umumnya sebuah bank, para nasabah ini perlu mendata dan melaporkan jumlah tabungan yang disetorkan. Hanya saja, penyetoran ini berbeda dengan bank pada umumnya, sebab tambahan jumlah saldo disesuaikan dengan jumlah sampah yang disetorkan. Karenanya, semakin banyak sampah yang disetor otomatis saldo bertambah banyak jumlahnya dan dapat diambil kapanpun nasabah membutuhkannya.
Meski dikelola dengan cara sederhana namun bank sampah bentukan warga setempat ini ternyata mampu mendaur ulang sampah bekas yang terbuat dari bahan pelastik. Diantara hasil daur ulang tersebut takni taplak meja dari pelastik pembungkus permen, tas wanita dari pembungkus kopi dan sabun.
Untuk lebih mengakrabkan antara pengelola dan nasabah, setiap minggunya dilakukan arisan sampah. Caranya, setiap setoran dari nasabah dipotong 3000 rupiah untuk arisan.
Dampak dari aktifitas bank sampah yang mulai dibuka pertengahan Juni 2011 lalu, membuat lingkungan RT 38 tempat bank sampah didirikan terlihat asri. Hal itu lantaran warga lebih memilih menyimpan sampah bekas di bank ketimbang membuangnya di tong sampah. (Amir Hamzah/Sup)
Aksi Generasi Iklim, Kesadaran Anak Muda Hadapi Krisis Iklim
2 tahun yang lalu
0 comments:
Posting Komentar
Terima kasih untuk komentarnya...