Ujian Konservasi di Lahan Basah

menghadapi ujian terberatnya, bagaimana melestarikan fungsi-fungsi ekologis sekaligus mengangkat kesejahteraan nelayan dan petani setempat. Wetland International mengembangkan konservasi bersama masyarakat di lahan basah di Serang.

Fisiologi Tubuh Di Pegunungan

Mendaki gunung adalah perjuangan, perjuangan manusia melawan ketinggian dan segala konsekuensinya. Dengan berubahnya ketinggian tempat, maka kondisi lingkungan pun jelas akan berubah.

Bahaya Tas Plastik Untuk Hutan Indonesia

Tas plastik yang kita dapatkan sehari-hari dari pasar, warung, atau supermarket ternyata bisa berujung panjang, bahkan membahayakan kelestarian hutan kita.

Fungsi Hutan

Hutan merupakan satu ekosistem yang sangat penting di muka bumi ini, dan sangat mempengaruhi proses alam yang berlangsung di bumi kita ini.

Kenapa Harus Hijau??

Apa artinya menjadi Hijau? Apa artinya menjadi aktivis lingkungan atau lingkungan? Mengapa Anda membeli organik?

Dimensi Etika Dalam Berorganisasi

Sebagaimana dikemukakan sebelumnya bahwa etika merupakan cara bergaul atau berperilaku yang baik.

Jumat, 26 Juni 2009

Teknologi Methane Capture: Transformasi Sampah Menjadi Sumber Daya Terbarukan

Mungkin belum banyak yang tahu betapa dahsyatnya efek gas metana bagi pemanasan global. Studi membuktikan, gas metana meningkatkan suhu bumi 21 kali lebih cepat dibandingkan CO2. Fenomena ini tidak lepas dari perhatian ahli teknologi lingkungan, yang kemudian menciptakan “Methane Capture.”

Dalam rangka meningkatkan pemahaman mengenai teknologi tersebut, Kementrian Lingkungan Hidup Indonesia bekerjasama dengan WWF-Indonesia, Kamis (28/05/2009) menggelar seminar dengan tajuk “Bedah Teknis Klaim Kinerja Teknologi Lingkungan Methane Capture” di Hotel Century, Jakarta Pusat.

Seminar ini menghadirkan pembicara dari penyedia teknologi. Mereka adalah Leo dari PT Gikoko Kogyo Indonesia, Suyoto dari Navigats Organic Energy Indonesia, dan Edy Darmawan dari PT Indo Acidatama. Bertindak sebagai moderator, Kepala Bidang Produksi Bersih Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Arif Wibowo.

Ketiga pembicara tersebut memaparkan perangkat masing-masing yang mampu mengelola gas metana yang dihasilkan sampah serta limbah industri mereka menjadi pembangkit tenaga listrik dalam skala besar maupun bahan bakar boiler (berfungsi sebagai pengganti residu). PT Gikoko dan Navigats Organic Indonesia misalnya memfokuskan pada pengelolaan sampah di sejumlah TPA. Tumpukan sampah dipasangi pipa yang berfungsi untuk menyerap CH4 atau metana yang dihasilkan. Kedua teknokrat lingkungan tersebut juga tidak melupakan sistem kontrol dan keamanan sistem tersebut. Hal ini untuk menghindari agar gas metana tidak lepas ke udara dan mencegah terjadinya ledakan.

Berbeda dengan kedua perusahaan sebelumnya, PT Indo Acidatama memaparkan pemanfaatan limbah industri perusahaan baik berupa limbah cair, gas, maupun padat menjadi bahan bakar boiler menggantikan residu.

Selain menghadirkan tiga pembicara, empat ahli lingkungan didaulat untuk menjadi pembahas. Mereka adalah Tri Bangun Laksono dari Kementrian Lingkungan Hidup (KLH), Enri Damanhuri dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Irhan Febiyanto dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan Kati Andrani dari Departemen Pekerjaan Umum (PU).


Direktur Program Iklim dan Energi WWF-Indonesia, Fitrian Ardiansyah, yang hadir dalam seminar tersebut berkomentar, pengelolaan sampah dengan metode “methane capture” merupakan awal yang baik untuk menanggulangi perubahan iklim dari sumber utamanya yaitu sampah. “Ini saatnya kita melihat sampah bukan hanya sebagai sumber masalah, tapi juga dapat dijadikan sumber daya terbarukan, yang dalam hal ini adalah listrik,” tambah Fitrian.

Sementara Deputi Bidang Pembinaan Sarana Teknis dan Peningkatan Kapasitas Pembangunan (Deputi VII) KLH RI, Sudariyono berharap agar seminar berupa pembedahan teknologi lingkungan methane capture tersebut dapat menjadi embrio bagi terwujudnya sistem dan mekanisme verifikasi teknologi di Indonesia.

Sumber : WWF-Indonesia/Saipul Siagian

400 Batang Pohon Lagi Untuk Gunung Rinjani

Jakarta (24/06)- Sebagai bukti komitmennya untuk konservasi, jaringan swalayan Ranch Market pada hari Rabu (24/06/2009) meluncurkan program “One Bag One Tree” di Mega Kuningan, Jakarta untuk menyukseskan salah satu program restorasi hutan WWF-Indonesia, NEWtrees.

Sebelumnya, kelompok usaha tersebut telah berpartisipasi dalam program NEWtrees, dimana luas kawasan yang telah ditanami mencapai 2 hektar. Melalui “One Bag One Tree” ini, jaringan ritel tersebut menargetkan akan menambah 1 hektar lagi atau setara dengan 400 batang pohon.

Hadir pada peluncuran tersebut, Direktur Governance, Community Empowerment and Corporate Engagement (GCCE) WWF-Indonesia Nazir Foead, Presiden Direktur PT. Supra Boga Lestari Nugroho Setiadharma, dan Supporter Kehormatan WWF-Indonesia Davina Hariadi.

Ranch Market mengajak pelanggannya untuk ikut berperan dalam upaya rehabilitasi hutan yang saat ini dilakukan di hutan lindung Gunung Rinjani melalui pembelian tas dari bahan yang ramah lingkungan,. Setiap penjualan tas belanja seharga Rp 95.000,00 itu, Ranch Market akan mendonasikan Rp 50.000,00 untuk program NEWtrees, setara dengan nilai satu batang pohon dan pemeliharaannya.

Presiden Direktur PT. Supra Boga Lestari Nugroho Setiadharma mengemukakan, program “One Bag One Tree” adalah implementasi salah satu nilai Ranch Market yaitu ASES (Advocate Social Environmental Sustainability). Dikatakannya pula, Ranch Market juga telah mencanangkan program “green mission”dimana 0,5 persen dari setiap penjualan produk-produk ramah lingkungan didonasikan untuk mendukung praktik konservasi WWF.

“Kami sangat bangga dengan program NEWtrees yang telah dilakukan WWF...NEWtrees juga berbeda dengan program penanaman pohon yang sudah-sudah. Para penyumbang dapat memantau pohon mereka masing-masing lewat Google earth,” ujar Nugroho.

Setiap konsumen yang berkontribusi dalam program “One Bag One Tree” tersebut nantinya akan dapat memantau pertumbuhan pohon mereka menggunakan fasilitas Google Earth, dimana pohon yang mereka tanam dinamai sesuai dengan nama mereka masing-masing. Foto yang menginformasikan perkembangan pohon yang ditanam akan terus diperbaharui setiap 6 bulan sekali oleh WWF-Indonesia.

Sumber : WWF-Indonesia/Saipul Siagian

ULANG TAHUN NAPALLIMA

Sebentar lagi Organisasi Kita akan berulang tahun yang ke 11 mungkin kalo di ibaratkan sebagai anak yang baru beranjak remaja, akan tetapi pemikiran-pemikiran yang di rasa saat ini entah kenapa seperti anak yang musti di suapin terus.... Kenapa??
pada tanggal 2 Juli 2009 nanti kemungkinan akan di diperingati atau tidak, yang pasti kami selaku DPA akan senantiasa menghimbau kepada adik-adik kami untuk selalu terus berjuang dan pantang menyerah, sekiranya kepada adik-adik untuk membuat sebuah acara atau event tentang program pemerintah yang menyebutkan bahwa diusahakan satu orang satu pohon dan kebetulan kami selaku DPA mempunyai kenalan di PERUM Perhutani yang bersedia menyediakan fasilitas, sekarang tinggal kemauan dari para adik-adik sekalian untuk mewujudkannya.
Mari Kita Dukung Program Pemerintah untuk mengatasi Global Warwing!!!!!!!!!!!!

Jumat, 12 Juni 2009

Asti Ananta Surprise Jadi Duta Menanam Pohon


Menjadi seorang Duta One Man One Tree alias duta menanam pohon rupa-rupanya membuat aktris cantik Asti Ananta merasa terkejut. Dia yang memang suka tanaman ini sebenarnya tidak menyangka akan diangkat menjadi duta, namun akhirnya dia harus mengemban sebuah tugas baru.

"Surprise dong karena aku baru diangkat jadi duta tadi pagi, nambah tugas satu lagi. Di sini kita sifatnya sukarelawan karena tidak dibayar," ujar Asti saat ditemui di Bundaran HI, Minggu (24/05) pagi tadi.
Asti mengaku walaupun sibuk, dia pasti menyempatkan waktu untuk menyiram tanaman. "Pastilah ada waktu kalau untuk nyiram aja," tuturnya.

Lalu apa sih tugasnya sebagai Duta Menanam Pohon? "Ya sosialisasi pada masyarakat dan juga mengimbau masyarakat untuk menanam pohon. Awalnya di rumah sendiri aja, aku sempat kagum juga sama warga Kebon Kacang, meskipun ruangannya terbatas tapi mereka masih berusaha membuat penghijauan. Ini bukti nyata kepedulian masyarakat. Aku sempat merasakan perbedaan ketika di HI cukup panas, masuk ke wilayah Kebon Kacang adem sekali," terangnya.

Asti sendiri amat merasakan global warming yang mulai mengancam bumi. "Ya memang aku merasakan seperti tadi, baru jam 8 udah panas sekali. Ini cuma satu-satunya jalan pencegahan yaitu dengan menanam pohon. Ya aku berharap kepedulian itu ada di semua masyarakat. Akhirnya bumi ini bisa terlepas dari global warming," pungkasnya.

Kamis, 04 Juni 2009

Pemerintah Siap Dukung Dana Pengembangan Obat Herbal AIDS & Kanker


Jakarta - Kekayaan sumber daya tanaman obat merupakan modal Indonesia membuat terobosan penting di dunia medis. Misalnya mengupayakan pengembangan dan produksi obat-obatan herbal untuk AIDS atau kanker dengan dukungan pendanaan penuh dari pemerintah.Demikian kata Presiden SBY di sela peninjauan Etalase Tanaman Obat dan Pengembangan Obat Tradisional, di Tawangmangu, Jawa Tengah. Presiden didampingi Menkes Siti Fadilah Supari dalam peninjauan siang ini, Minggu (8/3/2009)."Tolong dikembangkan obat kanker dan AIDS siapa tahu ada yang menjadi terobosan. Kita akan memberikan dana yang diperlukan" kata SBY.Presiden menyayangkan kegiatan pengembangan obat tradisional yang dia nilai masih kurang. Pengolahan kekayaan tanaman obat yang ada sejauh ini juga lebih banyak di tingkat industri kecil dan menengah yang belum mendapat dukungan teknologi modern.Padahal bila kekayaan alam tersebut digabungkan dengan teknologi dan didukung industri obat-obatan, Indonesia bisa menjadi pusat obat herbal dunia. Industri obat herbal menjadi sumber daya ekonomi nasional baru dan meningkatkan kualitas hidup petaninya. "Dunia menyebut Indonesia negara bio-divertisity. Sayang sekali tidak diolah maksimal," ujarnya.Kompleks etalase Tanaman Obat dan Pengembangan Obat Tradisional Tawangmangu tak ubahnya sebuah apotik hidup raksasa. Di atas lahan seluas lapangan sepak bola itu ditanam 900 spesies tanaman obat-obatan dari berbagai daerah, mulai dari kencur hingga buah merah.Ketika berkeliling kebun, Presiden SBY mencicipi buah Manggis Jepang yang dia petik langsung dari pohonnya. Buah yang ukurannya hanya sebesar biji kelereng itu mujarab menumpas disentri.

Senin, 01 Juni 2009

World Ocean Conference Dimulai

Tommy Hamel - detikNews

Manado - Rangkaian kegiatan World Ocean Coference (WOC) dan Coral Triangle Initiative (CTI) Summit dimulai. Kegiatan perdana adalah Senior Official Meeting (SOM) yang dibuka menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi.

Acara pembukaan dilakukan di Grand Kawanua Hall, Manado, Sulawesi Utara, Senin (11/5/2009), sekitar pukul 11.00 Wita.

Selain SOM, digelar pula Indonesia–USA Joint Committee Meeting (MMAF-NOAA), Indonesia-German Steering Committee Earth and Ocean Science, ADB CTI Pacific RETA Inception meeting, Workshop marine and coastal management in the asia pacific, UNEP regional Seas meeting, dan Interrnasional ocean science, technology and industry exhibition serta ocean fair and North Sulawesi Expo.

Dalam sambutannya, Freddy Numberi mengatakan, event dunia ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Banyaknya kegiatan yang digelar diharapkan memberi manfaat bagi semua pihak yang terlibat. Dari sini juga akan dibahas pemanfaatan dan penyelamatan laut yang turut berperan dalam pemanasan global.

Sementara Gubernur Sulut Drs SH Sarundajang menyatakan, pengelolaan dan pemanfaatan kelautan sudah menjadi tugas bersama. Hal ini mengingat laut memiliki peran vital bagi keseimbangan ekosistem lingkungan demi kelangsungan kehidupan manusia, terutama dalam mencegah terjadinya perubahan iklim (Climate Change) yang diakibatkan oleh Global Warming (Pemanasan Global).

WOC-CTI Summit diikuti kurang 2002 peserta dari 70 negara didunia. Puncak WOC nantinya akan berlangsung pada 14 Mei mendatang dan akan dibuka Presiden RI Soesilo Bambang Yudhoyono.

5 Kader PKS Langsung Dilarikan ke RS 45 Kuningan karena tersesat di G. Ciremai



Reno Nugraha - detikNews

ilustrasi
Kuningan - Tim SAR berhasil membawa turun lima kader PKS yang tersesat di Gunung Ciremai. Kelimanya langsung dilarikan ke RS 45 Kuningan untuk mendapatkan perawatan kesehatan.

Pantauan detikcom di pos pendakian Palutungan, Kuningan, Jawa Barat, Kamis (28/5/2009), kelimanya diangkut ke RS dengan menggunakan mobil ambulans yang sudah disiapkan petugas penyelamatan.

Kelimanya dalam kondisi sadar dan terlihat kelelahan. Salah satu di antara mereka, yakni Iwan, mengalami luka pada bagian tangan.

Kelima kader PKS ini ditemukan petugas di daerah Pasir Cai di sekitar pos pendakian Cigowong. Saat ditemukan, mereka dalam kondisi lemas karena kelelahan.

Dengan penemuan kelima orang ini, berarti seluruh kader PKS yang tersesat di Gunung Ciremai sejak Sabtu 23 Mei lalu sudah ditemukan. Sebelumnya tim SAR sudah menemukan dua orang lainnya, yakni Widi dan Ferdi.

Menurut Widi, dia dan 6 rekannya sedang mengadakan pelatihan kader PKS sejak Jumat 22 Mei. Tapi kemudian suatu musibah menimpa pimpinan pendakian Iwan, hingga kemudian Widi dan rekannya Fredi turun lebih dahulu, sedang 5 rekannya yang lain tetap tinggal di kawasan Sangga Buana di ketinggian 2.700 Mdpl.

(djo/nrl)